Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN) mengingatkan warga Jakarta tak terkecoh dengan gaya kampanye Joko Widodo. Calon Gubernur yang diusung PDIP dan Gerindra itu terbukti gagal membangun Solo.
"Solo masih macet. Tingkat kemiskinan juga luar biasa tinggi. Dari skup wilayah tentu berbeda antara Solo dan Jakarta. Tidak ada jaminan Jokowi menang Jakarta akan lebih baik," ujar Ketua BM PAN DKI Jakarta, Agus Trianto kepada wartawan sesaat tadi (Rabu, 29/8).
Agus mengatakan, Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI sudah melakukan berbagai bagai macam program positif untuk mencegah masalah yang ada di Jakarta.
"Saya yakin jika pemerintahan baru yang dipimpin oleh Jokowi, Jakarta bukannya maju justru akan mundur kebelakang," ujarnya pesimis.
Agus mengimbau kepada warga Jakarta untuk berpikir positif dalam memilih calon gubernur pada 20 Sepetember mendatang. Fauzi Bowo dengan segala usahanya selama ini, kata dia, programnya sudah tepat sasaran.
"Foke harus melanjutkan kepemimpinannya agar Jakarta tidak terbengkalai. Karena tidak mungkin, Jakarta bisa berbuah dalam kurun waktu 5 tahun," tutur Agus.
Apa yang dilakukan Jokowi selama ini, tegas dia, hanya pencitraan saja. Sementara program-program realnya seperti apa tidak ada.
"Dia masuk gang-gang salaman dengan masyarakat, dan seolah-olah tidak punya apa-apa. Masyarakat Jakarta tidak butuh seperti itu, tapi program nyata dan real," ujarnya.
Agus juga mengimbau kepada masyarakat untuk kembali melihat apa yang sudah diberikan oleh Fauzi Bowo selama 4 tahun kepemimpinannya. Dan masyarakat jangan mudah tertipu oleh pencitraan yang dilakukan oleh Jokowi-Ahok.
"Kami BM PAN juga sudah mensosialisasikan kepada kader-kader sampai ketingkat cabang dan ranting kenapa Foke layak untuk dipilih kembali. Kami terus konsolidasi, jangan sampai salah memilih di TPS nanti yang menimbulkan penyesalan selama 5 tahun, Jakarta buruh pemimpin yang paham kondisi Jakarta, Foke lah yang pantas dipilih," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Mummadiyah Amien Rais juga menilai Jokowi tidak punya prestasi spektakuler selama menjabat Walikota Solo seperti digembar-gemborkan dirinya dan tim suksesnya. Ia mengingatkan Warga Jakarta agar jeli melihat kelebihan dan kelemahan setiap calon gubernur. Menurut dia, selama Jokowi menjadi Wali Kota Solo, angka kemiskinan meningkat.
[dem]