Kaka Kian Luntang-lantung

Nasib Ricardo Kaka benar-be­nar tak jelas. Itu terjadi setelah AC Milan menyatakan  tidak jadi  mendatangkan Kaka.

Batalnya AC Milan menda­tang­kan Kaka disampaikan wakil presiden klub, Adriano Galliani. Ia me­nye­but, transfer Kaka terlalu berisiko. Karena, Milan  tak pu­nya uang. Bahkan un­tuk sekadar meminjam saja, me­reka tak sang­gup membayar gaji (plus pajak) Kaka, karena Ma­drid tidak mau menalangi gaji pe­mainnya itu jika dipinjamkan ke klub lain. “Ada persoalan pa­jak dalam transfer Kaka,” kata Gal­liani, seperti di­lansir Football Italia.

Kini, yang jadi pertanyaan ada­lah kemana Kaka bakal ber­ga­bung? Jose Mourinho sudah me­ngatakan bahwa dia tak akan men­dapatkan tempat di tim uta­ma. Belum lagi kedatangan Luka Modric. Opsi paling ideal me­mang tinggal meminjamkannya atau menjualnya ke klub lain.

“Negosiasinya sudah ditutup. Ter­lalu berisiko,” tegasnya. Ru­mor terakhir menyebutkan, Ma­drid mencoba menawarkan Kaka ke Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Manchester United.

Sebelumnya, Kaka sebenar­nya sudah dicoret dari susunan pe­main Real Madrid musim ini. be­kas pemain terbaik dunia asal Bra­­zil itu cuma punya empat hari untuk segera mendapatkan klub baru.

Kaka pernah menjadi simbol pemain bola yang sukses dan ber­moral. Orang terkagum-ka­gum pada ketaatannya meme­gang nilai-nilai religinya. Di luar arena bola, Kaka adalah laki-laki setia, hanya memacari Caroline Celico sejak mereka masih rema­ja dan menjauhkan diri dari seks di luar nikah. Lalu mereka me­ni­kah di akhir 2005 di sebuah ge­re­ja di Sao Paulo dan kini punya se­pasang anak.

Kaka sangat jauh dari gosip pribadi. Gosip tentang dirinya me­­lulu soal profesinya. Ketika mulai tak bersinar di Madrid, yang membelinya sangat mahal (68,5 juta euro atau rp 818 mi­liar) dari Milan di mu­sim panas 2009, se­ring ia di­beritakan bakal mening­galkan Santiago Bernabeu.

Faktanya, performa Kaka di musim pertamanya bersama Los Blancos, alias Si Putih tergolong kurang menonjol. Ia tampil di 25 pertandingan La Liga, mencetak delapan gol plus enam assist. Total, ia bermain 33 kali di se­mua kompetisi dengan torehan sembilan gol.

Tapi cerita pahit Kaka terjadi di musim berikutnya, di musim pertama Jose Mourinho. Cedera yang membuatnya absen dela­pan bulan membuatnya tak bisa memperlihatkan kemampuan ter­baiknya pada Mourinho, se­dang­kan sang pelatih sudah me­nemu­kan formasi terbaik skuatnya.

Sejak itu Kaka mulai sering diisukan bakal pindah klub. Chel­sea, Milan, dan Manchester City adalah yang sempat men­jajaki­nya. Apalagi Milan, me­reka be­gitu gencar berharap bisa menam­pung lagi mantan bin­tang­nya itu. Sekaligus menyela­matkan Kaka dari ketidaksukse­san di Madrid.

Tapi tidak pernah ada deal yang tercapai di musim panas tahun lalu. Kaka dipertahankan Mou­rin­ho, tapi tetap saja gagal menda­patkan tempat di tim inti. Kaka tenggelam, cuma sesekali saja ter­dengar di media massa.  [Harian Rakyat Merdeka]