Berita

denny indrayana/ist

Sepakat dengan Denny Indrayana, Kelompok Alumni FH UGM Bentuk Tim Pembela

SENIN, 27 AGUSTUS 2012 | 10:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) sepaham dengan apa yang dikemukakan kolega mereka, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, bahwa advokat koruptor yang membabibuta membela yang bayar bisa disamakan dengan koruptor itu sendiri.

"Hal itu kami landasi berbagai fakta di lapangan. Melihat kenyataan itu, saat ini sudah terkoordinasikan 164 alumni Fakultas Hukum UGM yang akan mendampingi Denny Indrayana dalam menghadapi para advokat yang membabibuta dalam membela koruptor," kata salah seorang alumni FH UGM yang juga politisi senior, Zaenal Maarif, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Senin, 27/8).

Menurut dia, pernyataan Gurubesar Fakultas Hukum UGM itu bukan menohok ke semua orang yang berprofesi advokat, tetapi untuk advokat yang maju tak gentar membela tersangka atau terdakwa dan terpidana Tipikor.


Mantan Wakil Ketua DPR itu melanjutkan, tidak pantas membandingkan profesi advokat dengan profesi kedokteran yang "mengeksekusi" pekerjaan pengobatan, sementara advokat bukan eksekutor, tetapi hanya memberi advokasi, nasihat, bantuan hukum, atau mewakili klien.

"Perlu kita ingat, bahwa advokat bukan sekedar membela dan atau mewakili klien, tetapi juga memberi konsultasi dan nasihat hukum sekaligus juga penegak hukum," jelasnya.

Maka tidak sepatutnya, advokat membela dengan mengikuti seluruh permintaan klien dengan pertimbangan yang penting dibayar mahal, apalagi kemudian memberi saran kepada klien justru untuk melanggar dan melawan hukum demi membebaskan klien dengan menghalalkan segala cara.

"Di sini sebenarnya kita menjerumuskan lebih dalam untuk melawan hukum. Dan status kita sebagai penegak hukum kita langgar," lanjutnya.

Zaenal mengaku sedang mengumpulkan alumni Fakultas Hukum UGM untuk berdiskusi dan masuk ke dalam tim pembela Denny Indrayana, yang saat ini dikoordinatori oleh dirinya dan rekannya, Sutito. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya