Berita

Meutia Hatta

Wawancara

WAWANCARA

Meutia Hatta: Orientasi Mahasiswa Baru Sebaiknya Ditiadakan...

SENIN, 27 AGUSTUS 2012 | 08:58 WIB

Tindak kekerasan di sekolah nampaknya sudah mendarah daging, sehingga perlu mendapatkan penanganan khusus.

“Guru atau dosen diminta ber­peran aktif untuk memantau anak didiknya, sehingga bisa men­cegah bullying,’’  kata ang­gota De­wan Pertimbangan Pre­siden, Meutia Hatta, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Putri proklamator Bung Hatta itu menyarankan agar segala ben­tuk kegiatan yang berpotensi me­nimbulkan kekerasan di ling­kungan sekolah maupun kampus harus dipantau.

“Masa orientasi tidak ber­gu­na  ka­lau berujung kekerasan,” ujar­nya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Ini masalah serius, apa so­lusinya ?

Ya benar. Ini tentunya masalah serius dan harus diatasai. Kita semua kan tidak mau mendidik anak bangsa menjadi anak barbar.

Maksudnya?

Dengan membiarkan bullying secara tidak langsung kita sudah membiarkan anak bangsa menja­di kejam dan pengecut.  Men­tang-mentang lebih kuasa maka menginjak anak-anak yang baru masuk dan harus patuh. Itu nggak benar.

Apa yang salah, sehingga kekerasan di sekolah terus ter­jadi?

Ini memprihatinkan. Saya rasa bullying ini tidak haya terjadi di SMP dan SMU, tapi lebih sering terjadi di perguruan tinggi. Ja­ngan-jangan bullying ini nanti bi­sa merembet pada dunia pen­didikan di tingkat dasar (SD).

Itu artinya pada orientasi mahasiswa nanti bisa terjadi bullying?

Mungkin saja. Makanya saya mengusulkan agar orientasi ditia­dakan baik di tingkat SMP, SMU maupu perguruan tinggi. Sebab orang tempo dulu di SMP, SMA maupun di perguruan tingggi tidak ada bullying tuh.

Orang dulu dengan teknologi yang sederhana  bisa sekolah dan menjadi orang sukses serta men­­jadi pemimpin yang cerdas dan tangguh. Itu semua karena mere­ka tidak mengalami orien­tasi ber­bau kekerasan seperti sekarang.

Orientasi siswa dan mahasis­wa baru perlu ditiadakan?

Orientasi siswa dan maha­siwa baru memang sebaiknya  ditia­da­­kan. Zaman dulu  tidak ada seper­ti itu. Tapi teman-te­man sa­ya ti­dak ada yang masuk penjara.

Seharusnya pendidikan diberi­kan agar tetap mendapatkan penge­tahuan.

Penegakan hukum harus dila­kukan agar  bisa membentuk ka­rekter pemuda yang berkualitas dan menjadi harapan bangsa dan negara.

Kenapa bullying bisa muncul di masa orientasi?

Itu pasti karena ada ganguan psi­­kologis pelaku. Karena bul­l­ying itu adalah suatu cara untuk memperlihatkan keperkasaan pelaku. Tapi menurut saja hal itu justru akan menciptakan pribadi yang pengecut, terutama bagi korban.

Orientasi ini lebih banyak buruknya?

Orientasi yang ada sekarang justru cenderung menciptakan ge­nerasi yang pemarah, agresif dan condong menindas yang kecil.

Tindakan yang tidak manusia­wi ini tentu akan terbawa jika menjadi pemimpin. Mereka tidak bersyukur terhadap anugrah dari Tuhan.

Sebab, kekerasan akan meng­hasilkan pemimpin yang menin­das rakyat dengan korupsi dan menggusur. Sifat manusiawinya kurang diasah.

Ini juga  menunjukkan sifat penge­cut  karena hanya berani de­ngan orang yang tidak setara.

Bukankan orientasi untuk menambah wawasan?

Kalau yang diinginkan adalah untuk mendapatkan wawasan, itu bisa didapat di sekolah saja. Makanya sekolah-sekolah juga harus benar memberikan ilmu pengetahuan, termasuk kebersa­ma­an untuk saling menolong antar sesama.

Apa perlu dilakukan guru dan dosen?

Guru dan dosen harus berani bertindak. Jangan menganggap ini akan lewat sendiri. Pada da­sar­­nya masuk dunia pendidi­kan ber­tujuan untuk mendapatkan te­man dan pengetahuan. Bukan belajar menindas yang lemah dan kecil. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya