ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan disebutkan bahwa penyerangan sekitar pukul 11.00 WIB itu dilakukan sekelompok orang terhadap warga yang hendak mengantarkan anak-anak mereka melanjutkan sekolah ke pesantren di Pulau Jawa, khususnya di Pekalongan dan Bangil.
Kelompok penyerang sempat mengancam akan membakar angkot yang ditumpangi.
Perbedaan pandangan keagamaan diduga menjadi sebab dari penyerangan itu. Warga yang hendak mengantarkan anak-anak mereka ke Pulau Jawa itu adalah pengikut aliran Syiah.
“Kami mengutuk pembantaian di Nangkernang dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah,†kata Direktur LBH Universalia, Ahmad Taufik, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu sore (26/8).
“Pembantaian ini juga isyarat pemerintah tak berdaya menghadapi begundal berjubah," sambungnya.
Ahmad Taufik juga menjelaskan polisi di Sampang sebenarnya sudah mengetahui rencana penyerangan. Tetapi dianggap menutup mata.
Korban penyerangan telah melaporkan kejadian in ke pihak Kepolisian. Tetapi, lanjut Ahmad Taufik, korban malah disalahkan karena memaksa diri mengantarkan anak-anak mereka melanjutkan sekolah ke luar pulau.
“Kami mensinyalir ada pihak tertentu yang ingin memicu konflik sektarian antara Sunni dan Syiah di Indonesia layaknya di Pakistan dan Irak,†demikian Ahmad Taufik. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28