Berita

ilustrasi/ist

PILGUB DKI

KIPP: Tim Sukses Jangan Picu Kerusuhan Sosial!

JUMAT, 24 AGUSTUS 2012 | 14:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Suasana politik menuju Pilgub DKI Jakarta kini memanas dan cenderung membuat rakyat bingung. Isu SARA yang menyudutkan salah satu calon, saling fitnah dan penebaran kebencian, sungguh memuakkan mayoritas rakyat ibukota yang sehari-hari masih hidup susah.

Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Girindra Sandino, mengatakan, mobilisasi kebencian sosial harus dicegah secepatnya. Maka itu, dia minta agar seluruh jajaran Panwaslu pro-aktif mencegah dan menindak setiap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi menjelang tanggal 20 September.

"Polri harus tidak segan melakukan langkah hukum berdasarkan KUHP terhadap setiap bentuk tindakan yang nyata-nyata merupakan tindak pidana. Misalnya, bila terjadi mobilisasi kebencian sosial," tegasnya dalam penjelasan pers yang diterima beberapa saat lalu (Jumat, 24/8).


Selain itu, KPU Provinsi DKI Jakarta perlu secara ekstensif melakukan sosialisasi pilkada damai dan demokratik. Menurut Girindra, sampai saat ini sosialisasi pilkada putaran kedua pun nampak sangat minim.

KIPP sangat mengharapkan, tim sukses pasangan calon perlu menerapkan pola-pola pemenangan secara elegan, dengan lebih mengedepankan gagasan-gagasan konstruktif dalam membangun Jakarta, mencegah sikap, pernyataan atau tindakan yang akan memicu kerusuhan sosial.

Pasangan calon sendiri harus secara terbuka aktif mengedepankan konsepsi yang jelas dan rinci mengenai pembangunan Jakarta ke depan, bukan sekadar tebar pesona, namun kering gagasan konkrit.

"Organisasi-organisasi pemantau harus lebih aktif menjaga agar hak pilih rakyat terpenuhi dalam suasana pilkada yang aman dan mendorong penentuan pilihan politik berdasar akal sehat," tambahnya.

Girindra menutup, bahwa media massa perlu lebih mengedepankan fungsi pendidikan politik masyarakat, menghindar dari pemberitaan provokatif, apalagi insinuatif. Tokoh-tokoh masyarakat dengan opini demokrasi yang rasional seyogyanya lebih ditampilkan oleh media massa. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya