Warno warga Kramat Raya, Jakarta Pusat terlihat sedang duÂduk santai di ruang tunggu kantor Pegadaian Cabang Senen, di JaÂlan Atrium NoÂmor 50, Jakarta Pusat. Dia meÂmeÂgang tas kecil di tangan kanannya. Beberapa meÂnit kemudian, lelaki berusia 40 taÂhun ini bergegas menÂdatangi loÂket peÂlayanan karena noÂmor urutÂnya diÂpanggil petugas.
“Saya ingin menggadaikan geÂÂlang emas seÂberat 10 gram,†kata Warno keÂpada petugas. Usai berÂtransaksi, Wajah Warno terlihat sumringah.
Kepada Rakyat Merdeka, WarÂno menceritakan alasannya mengÂgadaikan emas kesayangannya. Lelaki yang mengenakan kemeja putih bergaris-garis hitam sedang butuh uang tambahan untuk keÂperÂluan Lebaran. Karena pengÂhaÂsilan sebagai pegawai swasta tidak mencukupi untuk memeÂnuhi semua kebutuhan Lebaran. Dia memerlukan uang lebih unÂtuk ongkos mudik ke Wonogiri, Jawa Tengah bersama istri dan kedua anaknya.
Warno mendapatkan pinjaman dana sebesar Rp 3 juta. MeÂnurutÂnya, uang sebesar tersebut sudah cukup untuk tambahan biaya muÂdik dan membantu sanak sauÂdaÂraÂnya di kampung.
Warno hampir setiap tahun memakai jasa Pegadaian untuk mendapatkan uang tunai untuk keperluan Lebaran. Dia memilih menggunakan jasa Pegadaian karena caranya mudah. Dalam waktu singkat bisa langsung mendapatkan dana cash.
Dia mengatakan, kalau sudah dapat pinjaman perasaan agak tenang. “Paling pusing nanti saat mengembalikannya,†katanya terkekeh.
Dia sudah menyiapkan rencana untuk menebus gelang emas yang digadaikannya tersebut. Warno akan menyisihkan penÂgÂhaÂsiÂlanÂnya setiap bulan nanti setelah kemÂbali mudik. Tetapi bila samÂpai empat bulan belum terkumpul maka dia berencana akan meÂminjam ke sanak saudaranya.
Kenapa menunggu empat buÂlan? Warno menjawab itu batas waktu yang diberikan Pegadaian. Jika tidak nanti akan dilelang. “Saya harus menebusnya. Gelang itu kenang-kenangan pernikaÂhan,†katanya.
Tidak melulu orang yang daÂtang ke kantor Pegadaian untuk mencari dana untuk kepentingan Lebaran. Berbeda dengan Warno, Sumarni datang ke kantor PeÂgaÂdaian untuk menebus perÂhiaÂsanÂnya agar bisa dipakai di saat hari raya Idul Fitri. “Kalau nggak meÂÂmaÂkai perÂhiasan saat LeÂbaran saya meÂrasa seperti ada yang kuÂrang,†kaÂta Sumarni.
Perhiasan yang ditebus warga MenÂteng Jakarta Pusat ini berupa cincin dan kalung emas seberat 30 gram. Barang-baÂrang itu suÂdah menginap di PeÂgadaian seÂlama tiga bulan.
Dia berencana akan mengÂgaÂdaiÂkannya kembali setelah hari raya Idul Fitri. Karena, dia sedang membutuhkan untuk keperluan hidup lain.
Manager Operasional PegaÂdaian cabang Senen, Herry SuÂbagio mengungkapkan, menÂjeÂlang hari raya Idul Fitri kanÂtorÂnya mengalami peningkatan peÂngunjung. Yang datang setiap hari mencapai 90 orang. Padahal hari biasa paling banyak yang datang 60 orang.
Dia mengatakan, fenomena memÂbludaknya masyarakat daÂtang ke Pegadaian jelang Lebaran terjadi setiap tahun. Di tempatnya bertugas ini, masyarakat yang daÂtang lebih banyak yang menebus perhiasan daripada gadai. KeÂmungÂkinan masyarakat ingin memakai perhiasannya di hari Lebaran.
Pasca Lebaran biasanya maÂsyarakat yang datang ke PeÂgaÂdaian juga ramai. Tetapi biasanya mereka ingin menggadaikan kembali barangnya.
Selain pasca Lebaran, maÂsyarakat banyak menggadaikan barang biasanya terjadi saat tahun ajaran baru sekolah. Karena maÂsyarakat memerlukan dana untuk membiayai anak sekolah. Barang yang paling banyak digadaikan yaitu perhiasan emas, dan sisanya barang elektronik seperti laptop dan handphone. “Kendaraan berÂmotor tahun ini kita sudah tidak melayani lagi karena sudah tidak punya gudang lagi,†katanya.
Pegadaian cabang Senen tidak membatasi transaksi setiap nasaÂbah dalam menggadaikan barang. Berapapun yang dibutuhkan akan dilayani, meskipun jumlah pinÂjaÂman mencapai Rp 1 miliar. NaÂmun untuk jumlah minimal baÂrang yang digadaikan, pihaknya membatasi. Barang yang digadai minimal Rp 50 ribu. Di bawah itu tidak dilayani.
Selama ini transaksi yang paÂling banyak diminati masyarakat yaitu gadai emas. Karena nasabah mungkin menganggap tranÂsakÂsiÂnya mudah, cepat, dan bunga yang relatif rendah. Proses hanya 15 menit, dana bisa segera cair. Masyarakat cukup membawa emasnya langsung diproses.
“Saya kira alasan lainnya, menggadaikan barang dengan mengÂgunakan emas juga meÂnguntungkan, karena melihat harga emas yang cenderung naik,†katanya.
Saat ditanya tentang maraknya kasus perampokan belakangan ini, Herry menjawab, masyarakat tidak perlu resah karena keÂamaÂnan di kantor Pegadaian Cabang Senen terjamin. Ada tiga satpam akan terus berjaga siang dan maÂlam. Selain itu pengamanan juga ditambah anggota TNI. Untuk anggota TNI menggunakan paÂkaian sipil agar tidak terlalu mencolok.
Kantor Pegadaian Cabang PaÂsar Senen selama bulan RaÂmaÂdhan buka dari Senin hingga KaÂmis mulai pukul 08.00 pagi 14.45 WIB tanpa istirahat. SeÂmentara pada hari Jumat buka pukul 08.00 pagi-11.30 WIB. Istirahat pukul 11.30-13.00 WIB untuk memÂbeÂriÂkan pegawai menunaiÂkan shalat Jumat. KeÂmudian buka lagi pukul 13.00 pagi sampai 14.45 WIB. Hari Sabtu buka pukul 08.00 pagi sampai 12.30 siang.
Untuk masyarakat yang mau berÂkunjung namun belum meÂngetahui cara mengakses jasa PeÂngadaian bisa bertanya ke ruang penjaga yang stand by di belaÂkang pintu sebelah kanan.
Pegadaian IPO Tahun 2013
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaÂsukkan rencana penawaran saÂham perdana (IPO) PT Pegadaian Persero dalam Program PriÂvatisasi Tahunan (PTP) tahun 2013. Sebelumnya, BUMN jasa penyaluran kredit kepada maÂsyarakat ini dijadwalkan meÂlakÂsanakan IPO pada 2012. “PeÂgadaian masuk PTP 2013. NaÂmun, kapan jadinya IPO belum tentu tahun itu juga,†kata Deputi Menteri BUMN Bidang ResÂtrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djayanto.
Pandu menjelaskan, IPO daÂpat direalisasikan bila menÂdapatkan persetujuan dari KoÂmite PriÂvatisasi. Saat ini, PeÂgadaian difokuskan untuk memÂperkuat struktur perusahaan menyusul pergantian status dari perusahaan umum jadi peÂruÂsaÂhaan terbatas.
Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Parikesit Suprapto mengÂungkapkan, Pegadaian kini sedang mempersiapkan diri untuk dapat melakukan IPO.
“Kalau semakin cepat IPO semakin baik. Namun belum tahu beÂrapa yang akan dilepas,†kaÂtanya. IPO merupakan salah satu opsi dari pendanaan perÂseroan. Opsi lainnya dengan menerbitkan obligasi yang diÂrencanakan pada kuartal IV-2012, atau selambat-lambatnya awal 2013 mendatang. Surat utang ini diperkirakan sebesar Rp 2,5 triliun.
Dalam masterplan BUMN 2012-2014, Pegadaian dijadÂwalkan masuk dalam PTP 2014. Pegadaian direncanakan meÂnawarkan saham perdana sebesar 35 persen.
Layani Pengiriman Uang Dari Luar Negeri
PT Pegadaian siap menghadapi transaksi pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia (reÂmitansi) jelang Idul Fitri 2012 dengan menambah modal guna membayar kepada nasabah.
“Pada Lebaran ini, kami perÂsiapkan untuk penambahan moÂdal, agar bisa membayar nasabah yang ingin mengambil pengiÂriman uang dan jumlahnya tidak kami batasi,†kata Staf FungÂsional Usaha Lain Pegadaian Cabang Senen, Jakarta, Tyas Ari Hidayat.
Menurutnya, pengiriman uang dari luar negeri biasanya meÂningkat 40 persen hingga 50 perÂsen di musim Lebaran. Dana itu biasanya dikirimkan oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang keÂluarganya berada di Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, penerimaan remitansi Pegadaian hingga Desember 2011 mencapai Rp 140 juta.
Sementara, penerimaan reÂmitansi tahun ini hingga awal Agustus 2012 di Pegadaian SeÂnen mencapai Rp 546 juta. JumÂlah itu meningkat hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan penerimaan tahun lalu.
Walaupun demikian, Tyas meÂngaku pihaknya akan tetap meÂmatuhi peraturan yang ditetapkan Western Union sebagai jasa pengiriman uang di Pegadaian. “Kami dibatasi untuk pengiriman dari luar negeri per orang makÂsimal Rp100 juta. Jadi dari situ kami bisa memperkirakan modal yang akan kami persiapkan,†katanya. Tyas. [HARIAN RAKYAT MERDEKA]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30