Berita

Dunia

Kartun SpongeBob Squarepants dan Lainnya akan Dilarang!

JUMAT, 17 AGUSTUS 2012 | 15:23 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Sejumlah kartun dan film anak-anak dianggap berbahaya dan dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat merusak mental generasi muda. Untuk itulah kini pemerintah Ukraina sedang serius mengevaluasi sejumlah kartun dan kemungkinan besar akan melarang kartun-kartun itu.

SpongeBob Squarepants, kartun yang berkisah tentang kehidupan lucu di dasar laut, termasuk dalam daftar kartun dan film anak-anak yang akan dilarang itu.

Penelitian itu dilakukan Komisi Nasional Ahli untukPerlindungan Moral Publik Ukraina. Dalam laporan yang dirilis Komisi itu baru-baru ini, psikolog Irina Medvédeva mengatakan bahwa kartun-kartun itu membuat anak-anak Ukraina yang berusia 3-5 tahun jadi kerap bertingkah aneh dan tidak pada tempatnya.

"(Mereka) menarik-narik muka dan membuat lelucon di depan orang dewasa yang mereka tidak kenal, tertawa dengan keras dan mengulangi kalimat-kalimat yang tidak masuk akal tanpa rasa sungkan dan malu sedikitpun," ujar Medvédeva dalam laporan itu seperti dikutip Yahoo! News.

Koran Ukraínskaya Pravda hari Kamis kemarin melaporkan selain SpongeBob Squarepants beberapa tayangan anak-anak lainnya yang akan dihentikan itu termasuk Family Guy, Futurama, Pokemon, The Simpsons, dan Teletubbies. Semuanya dianggap bertujuan merusak keluarga dan mempromosikan obat-obatan terlarang dan hal-hal berbahaya lainnya. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya