Berita

ilustrasi

On The Spot

KRI Banda Aceh Angkut 1.000 Motor Pemudik

Berangkat Dari Tanjung Priok Menuju Semarang
JUMAT, 17 AGUSTUS 2012 | 10:24 WIB

Ali duduk santai beralaskan tikar plastik digeladak Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh yang bersandar di Terminal Penumpang Nusantara 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sambil mengobrol dengan orang di sebelahnya, pria asal Lumajang, Jawa Timur tak bisa membayangkan perjalanan mudik yang akan ditempuh di atas moda transportasi air ini.

“Terus terang saya baru pertama kali naik kapal. Baru pertama kali pula mudik dengan kapal,” kata pria yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat ini.

Menurut pria yang berprofesi guru sekolah swasta ini, ia me­milih mudik dengan menumpang kapal TNI AL karena sudah tidak ada pilihan lagi. Ia sudah berusa­ha mencari mencari tiket kereta un­tuk pulang ke kampung hala­ma­nnya. Namun tak kebagian.

“Sebetulnya tiket pesawat ma­sih ada, tapi harganya mahal. Saya nggak sanggup mem­be­li­nya. Saya hanya guru swasta yang gajinya pas-pasan,” aku Ali.

Ia lalu mendapat informasi TNI AL menyediakan kapal untuk me­ngangkut pemudik. KRI Ban­da Aceh mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tanjung Priok, Ja­karta ke Semarang, Jawa Tengah.

Tanpa pikir panjang, Ali lang­sung mendaftar. Walaupun dari Se­marang dia mesti menempuh per­jalanan darat lagi untuk sam­pai ke Lumajang. “Nggak ma­salah yang penting gratis dan bisa memotong setengah perjalanan,” katanya.

Perjalanan darat itu akan di­tem­puhnya dengan sepeda motor. Ali ikut menaikkan kendaraan roda dua miliknya ke atas kapal. Ia memperkirakan perjalanan dari Semarang ke Lumajang meng­habiskan waktu 10 jam.

“Sebetulnya masih jauh, tapi mau gimana lagi, dari pada naik motor dari Jakarta malah lebih capek lagi,” katanya.

Ali mengapresiasi langkah pe­merintah yang membuat program mudik gratis dengan meng­gu­na­kan kapal milik TNI AL. Ia me­ngusulkan agar tahun depan ada rute ke Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.  “Bila dari Surabaya paling hanya 3 jam ke Lu­ma­jang,” katanya.

Lain lagi dengan Muslih. Pria yang hendak mudik ke Pati, Jawa Tengah ini menumpang kapal TNI AL bukan lantaran tak ke­bagian tiket bus maupun kereta. Namun dia memang mencari yang gratisan.

“Setelah mendapat info dari media ada mudik gratis dengan meng­gunakan kapal, saya lang­sung mendaftar khawatir ke­ha­bisan,” katanya.

Tahun lalu, pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ba­ngunan ini mudik dengan sepeda motor. Perjalanan Jakarta-Pati ditempuh selama 15 jam.

“Penghasilan saya pas-pasan. Mudik dengan motor merupakan solusi paling baik karena sangat mengirit biaya,” katanya.

Muslih mengatakan bila meng­gunakan bus ia harus merogoh kocek sebesar Rp 250 ribu. “Kalau pakai motor paling banter Rp 100 ribu. Itu sudah termasuk makan,” katanya.

Walaupun bisa mudik gratis naik kapal TNI AL, Muslih turut membawa sepeda motornya. Kendaraan roda dua itu akan di­pakainya untuk menempuh per­jalanan Semarang-Pati. Lama perjalanan sekitar tiga jam.

Kemarin, Kementerian Per­hu­bu­ngan bekerja sama dengan TNI AL memberangkatkan pemudik sepeda motor dengan KRI Banda Aceh. Kapal ini akan berlabuh di Pe­labuhan Tanjung Mas, Semarang.

Acep Royani, petugas lalu lin­tas pelayaran Kementerian Per­hubungan (Kemenhub) Acep Ro­yani mengatakan, gelombang pertama akan diberangkatkan dengan KRI Banda Aceh.

Sedangkan gelombang kedua akan berangkat tanggal 18 Agus­tus. Hingga kemarin, pendaftaran masih dibuka. “Pendaftaran akan ditutup bila kuota sudah ter­penuhi,” katanya.

Menurut Acep, mereka yang men­daftar bukan dari Jakarta saja. Namun juga dari Bekasi, Ta­ngerang dan Bogor.  KRI Banda Aceh akan menempuh perjalanan dari Jakarta ke Semarang selama 20 hingga 23 jam. “Selama per­jalanan, seluruh pemudik akan mendapat jatah dua kali makan dan minum. Saat berbuka dan saat sahur,” katanya. Selama di atas kapal seluruh penumpang dilarang merokok.

Di kapal ini sudah disediakan tenaga medis yang siap mem­bantu pemudik yang mengalami gangguan kesehatan. Walaupun mudik gratis, seluruh penumpang mendapat perlindungan asuransi kecelakaan dari Jasa Raharja.

KRI Banda Aceh bisa menam­pung 1.500 penumpang dewasa dan 1.000 unit motor. Pemerintah membatasi setiap sepeda motor ha­nya boleh ditumpangi dua orang.

Agar bisa diangkut ke atas ka­pal, tangki bensin sepeda motor hanya boleh diisi setengah liter. Tak boleh lebih dari itu. Barang bawaan pemudik pun tak boleh lebih dari 10 kilogram.

Sebelum naik kedalam kapal, semua kendaraan roda dua mem­bentuk antrean panjang untuk me­lakukan registrasi ulang. Pe­mu­dik harus menunjukkan foto­kopi STNK dan KTP. Setelah re­gistrasi, petugas akan mem­berikan kupon makan yang bisa dipakai dua kali.

Pemudik lalu dipersilakan membawa sepeda motornya ma­suk ke lambung kapal. Sebelum masuk kapal, mesin sepeda motor dimatikan. Motor lalu diparkir di dek kapal yang memiliki luas sekitar tiga kali lapangan futsal. Motor diparkir berjejer dengan arahan petugas TNI AL. Setelah itu pemudik dipersilakan naik ke atas dek.

KRI Banda Aceh merupakan ka­pal jenis Landing Platform Dock (LPD). Kapal ini bisa me­ngangkut 2.000 pasukan. Pan­tauan Rakyat Merdeka, seluruh lorong kapal dan kamar penuh di­penuhi pemudik. Bahkan helipad juga digunakan untuk tempat istirahat para pemudik. Mereka menggelar karpet di sini untuk duduk-duduk.

Selama perjalanan, anak buah kapal akan menyajikan hiburan musik di atas helipad. Ini untuk mengusir rasa jenuh pemudik yang menempuh perjalanan ham­pir sehari semalam menuju Se­ma­rang. Tepat pukul 11 siang, KRI Banda Aceh ditarik dua ka­pal tug boat keluar dari­ Pe­lab­u­han Tanjung Priok.

Mudik Gratis, TNI AL Kerahkan 6 Kapal Perang

Kepala Pusat Penerangan TNI Iskandar Sitompul mengatakan, TNI Angkatan Laut menyiapkan enam kapal untuk mengangkut para pemudik. Pemudik tak di­pungut biaya.

“Di wilayah Barat kita siapkan tiga kapal. Timur juga tiga kapal,” katanya. Untuk wilayah Barat, kapal akan berangkat dari Pela­buhan Tanjung Priok. Tujuannya Lampung, Cirebon dan Semarang.

Sementara wilayah timur, ka­pal TNI AL akan diberangkat dari Surabaya dengan tujuan Mata­ram.  Kapal-kapal TNI AL itu mu­lai diberangkatkan untk me­ngangkut pemudik pada Kamis (16/8). Keberangkatan berikut­nya pada Sabtu 18 Agustus 2012.

Iskandar menjelaskan, kapal TNI AL disediakan khusus untuk mengangkut pemudik sepeda motor. Motor-motor akan dinaik­kan ke dalam kapal yang mampu menampung sekitar 1.000-1.500 penumpang.

Untuk dapat mudik gratis de­ngan kapal ini, penumpang wajib mendaftar terlebih dulu ke pela­bu­han. Atau, mendaftar ke Ko­man­do Lintas Laut Militer (Ko­linlamil). “Mendaftarnya lang­sung ke Kolinlamil di sana ada posko sudah disiapkan, silakan daftar,” katanya.

Menurut Iskandar, mudik de­ngan kapal laut lebih aman ketim­bang menggunakan sepeda mo­tor. Selama ini kecelakaan selama arus mudik maupun balik Leba­ran didominasi kendaraan roda dua.

 â€œIni adalah yang sangat aman. Kita tahu Pantura ini kan sangat rawan kecelakaan. Untuk me­ngu­rangi (kecelakaan) itu kita imbau menggunakan (kapal) ini. Ini se­mua gratis. Bahkan di kapal nanti dikasih snack sampai Semarang,” katanya.

Kapalnya Baru, Buatan PT PAL

KRI Banda Aceh

KRI Banda Aceh adalah kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) buatan PT PAL Sura­baya. Kapal ini mulai mem­per­kuat armada TNI AL pada Maret 2011.

Kapal ini dirancang mampu mengangkut 22 tank, 560 pa­sukan dan 126 awak. Juga dapat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank.

Selain berfungsi untuk me­mo­bilisasi pasukan, kapal se­panjang 125 meter dan lebar 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP). Seperti mengangkut logistik ke daerah bencana.

Kapal tersebut dapat ber­fung­si sebagai pengangkut kapal pen­darat pasukan, operasi am­fibi, pengangkut tank, pe­ngang­kut personel, juga untuk operasi ke­manusiaan dan penang­gu­la­ngan bencana serta pengangkut helikopter.

Kapal seberat 7.300 ton itu bisa melaju hingga 15,4 knot. De­ngan kecepatan tersebut, perjalanan Jakarta-Semarang bisa ditempuh dalam kurun 20-23 jam.

Selain itu, kapal dengan no­mor lambung 593 ini mampu mengangkut 300 personel, 13 unit tank, dua unit Landing Craft Vehicles. Sebagai kapal pe­rang, KRI Banda Aceh di­persenjatai dengan satu unit ka­liber 57 mm dan dua unit kaliber 40 mm.

71 Persen Dialami Pengendara Motor

Kecelakaan Mudik Lebaran

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengata­kan hari Kamis (16/8) KRI Banda Aceh diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Semarang.

Kapal ini mengangkut 1.718 orang pemudik dan 930 motor. Rencananya, kapal ini kembali mengangkut pemudik pada Sabtu, 18 Agustus 2012.

Jumlah pemudik yang telah mendaftar untuk keberangkatan gelombang kedua berjumlah 406 orang dengan 203 unit s­e­pe­da motor. Jumlah pemudik yang bakal diangkut kapal ini diperkirakan bakal terus ber­tambah. Sebab, pendaftarannya masih dibuka.

Mudik bersama KRI Banda Aceh, kata Bambang, sudah yang kedua kali. Pada tahun 2011, kapal ini mengangkut 700 pemudik dan 300 sepeda motor.

Tahun ini, jumlah pemudik yang memanfaatkan angkutan ini lebih banyak. “Ini mem­per­li­h­atkan animo masyarakat ting­gi karena tahun ini mengalami peningkatan,” kata Bambang.

Kapal itu memiliki sekitar 1.000 kamar dan kapasitas pe­numpang maksimal 2.000 orang. Perjalanan ke Semarang akan makan waktu 20 jam.

Setiba di Semarang, KRI Banda Aceh akan mengangkut pemudik yang hendak menuju Jakarta. Pada tanggal 18 Agus­tus kapal diberangkatkan lagi menuju ibu kota Jawa Tengah itu.

Bambang mengatakan, pro­gram mudik gratis dengan kapal TNI AL ini untuk menekan ang­ka kecelakaan kendaraan roda dua. Selama ini angka kece­la­kaan sepeda motor saat arus mudik maupun balik Lebaran mencapai 71 persen dari total kejadian. Sebagian besar terjadi di jalur Pantura.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhu­bu­ngan, Bambang S Ervan me­ngatakan, mudik menggunakan KRI Banda Aceh digagas pihak­nya bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut.  Awalnya, pro­gram ini dijad­walkan hanya se­kali pelayaran dari Tanjung Priok di Jakarta me­nuju pela­bu­han Tanjung Emas di Semarang pada 16 Agustus 2012.

“Tapi melihat respons ma­syarakat yang cukup tinggi, ke­giatan ini ditambah satu kali pelayaran yaitu pada 18 Agustus 2012 sehingga menjadi dua kali pelayaran,” ujarnya.

Sementara untuk pelayaran balik hanya ada satu pelayaran dari Semarang menuju Jakarta pada 23 Agustus 2012. Tujuan mudik menggunakan kapal laut ialah untuk mengurangi kece­lakaan sepeda motor selama arus mudik maupun balik Lebaran.

Melalui mudik gratis diha­rap­kan bisa mengurangi kele­la­han pengemudi, mengurangi bahaya lalu lintas di jalan serta me­ngu­rangi gangguan kerusakan se­pe­da motor di jalan. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya