Berita

Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran

On The Spot

Aula Dipermak Jadi Posko, Pasang Layar TV Raksasa

Kemenhub Pantau Arus Mudik Lebaran
SENIN, 13 AGUSTUS 2012 | 10:26 WIB

Sugihardjo duduk di atas meja persegi bersama beberapa orang yang juga mengenakan seragam sama. Sambil membetulkan microphone di hadapannya, Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan ini membuka rapat.

Kepada anak buahnya, pria yang akrab disapa Jojo ini mulai me­nerangkan soal maksud pen­dirian posko ini. “Salah satu tu­juan dibentuknya posko ini ada­lah untuk melaksanakan pema­n­tauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan Lebaran terpadu. Karenanya posko ini akan men­sinergiskan kerja beberapa ins­tan­si,” kata pria berkepala plontos ini.

Sekitar 30 menit Jojo rapat ber­sama rekan-rekannya dalam satu meja. Tak lama, seorang staf perem­puan menghampiri dengan membawa satu tumpukan kertas. Setelah memberikan penjelasan sebentar, perempuan muda itu lantas meletakkan berkas-berkas di depan Jojo.

Jojo membaca satu persatu lembar berkas dengan penuh sek­sama. Merasa sudah mengerti, pria yang juga menjabat Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kementerian Perhu­b­u­ngan ini mengeluarkan ballpoint dari balik saku baju seragam berwarna biru telor asin tersebut.

Usai menandatangani semua berkas yang disodorkan kepada­nya, Jojo perlahan bangkit dari du­duknya sambil merapikan pe­rala­tan kerja miliknya yang ter­hampar di atas meja. “Mulai dari posko ini dibentuk hingga H+9 na­nti, kita akan rapat setiap harinya,” perintah Jojo kepada bawahannya.

Tak menunggu lama, Jojo ber­gegas meninggalkan meja rapat. Sebelum pergi meninggalkan ruangan, ia masih sempat ber­ke­liling di dalam posko tersebut. Se­sekali, Jojo menyapa petugas sambil menanyakan perkem­ba­ngan yang terjadi.

Menjelang Idul Fitri, Kemen­terian Perhubungan membentuk Posko Nasional Angkutan Le­baran. Posko dibuka Jumat lalu. Posko menjadi sarana koordinasi antar instansi pemerintah maupun di luar pemerintah dalam penye­lenggaraan angkutan Lebaran. Posko mulai beroperasi H-9 hingga H+7.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat peresmian me­ngatakan posko ini akan me­nyediakan berbagai informasi seperti pergerakan berbagai moda transportasi, penumpang, serta kecelakaan.

Pihaknya membuka posko le­bih awal karena ada sebagian war­ga yang sudah mudik duluan. Se­kolah-sekolah sudah meli­burkan muridnya. Ini membuka peluang warga untuk mudik lebih awal.

Kementerian Perhubungan me­ngajak sejumlah instansi pe­me­rintah maupun non pemerintah un­tuk terlibat dalam posko ini. Yak­ni kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dinas Perhubungan seluruh In­do­Ruangan aula yang cukup luas ini disekat-sekat menjadi tiga baris. Dua baris ada di kiri dan kanan ruangan. Sejumlah stand menem­pati ruang di bagian tengah. Stand ini ditempati KNKT, ke­po­lisian dan posko pemantau ang­kutan darat jenis bus.

Selain jadi posko sejumlah ins­tansi, di ruangan ini juga menjadi tempat rapat maupun tempat ker­ja bagi ketua harian posko na­sio­nal ini maupun pejabat lainnya.

Masih di bagian tengah terda­pat layar raksasa yang dipasang di dinding belakang ruangan. La­yar yang menampilkan peman­tauan Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) ini merupakan kumpulan dari 12 televisi layar datar 28 inci.

Masing-masing layar televisi menampilkan gambar dan kon­disi yang berbeda. Ada yang me­nampilkan kondisi jalan Ada pula yang memperlihatkan sua­sana di pelabuhan, terminal dan stasiun kereta di seluruh Indonesia.

“Layar monitor ini terhubung dengan kamera CCTV di jalur-jalur mudik untuk memantau kon­disi di lapangan. Saat ini kami memiliki sekitar 255 CCTV yang tersebar di ruas-ruas jalan, termi­nal bus, stasiun kereta api, pela­buhan, serta bandara,” jelas Sugihardjo.

Bus Dipasangi GPS, Sopir Ugal-ugalan Langsung Ditegur

Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menekan angka kecelakaan saat arus mudik maupun balik Lebaran. Selain mengecek kondisi kelai­kan sopir lewat tes urine, Ke­menterian Perhubungan juga me­lakukan sejumlah terobosan.

Apa itu? “Kita memakai sis­tem navigasi pelacak kendaraan atau global positioning system (GPS) di setiap bus yang men­jadi angkutan mudik lebaran,” jelas Ketua Harian Posko Ting­kat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Sugihardjo.

Alat GPS yang terpasang pada setiap bus itu, kata dia, langsung terhubung dalam layar monitor di Posko Nasional Ke­menterian Perhubungan. Lewat alat ini, pergerakan bus ang­kutan mudik bisa dipantau dan ditampilkan di layar Posko.

“Tinggal mengarahkan cur­sor pada salah satu bus yang kita mau, akan diketahui keberadaan bus tersebut. Bukan hanya keberadaannya saja, kecepatan kendaraan dari setiap bus juga bisa diketahui,” terangnya.

Setiap pergerakan bus dari ber­bagai perusahaan jasa ang­kutan akan tercatat. Walaupun luput dari pengawasan petugas Posko, data riwayat perja­la­na­nan bus tersebut tetap terekam.   

“Termasuk juga pelanggaran yang terjadi. Misalnya ternyata tercatat kecepatan bus di atas 80 km per jam. Itu masuk kategori pe­langgaran dan ini akan ditin­daklanjuti ke pihak kepolisian termasuk perusahaan angkutan tersebut,” ujarnya.

Tak hanya itu, sambung Sugihardjo, lewat posko ini Kementertian Perhubungan bisa langsung memberikan teguran kepada sopir yang diketahui ugal-ugalan. Teguran disam­paikan dengan cara menelepon sopir yang bersangkutan.

“Setiap bus itu dilengkapi de­ngan pesawat telepon. Dan se­tiap kendaraan, kami sudah me­miliki nomor telepon masing-masing. Jadi kami bisa langsung menegurnya dari sini melalui telepon,” tegasnya.

Kepala Pusat Penerangan Ke­menterian Perhubungan Bam­bang S Ervan menambahkan, bukan hanya bus yang dileng­kapi dengan GPS. Kapal laut juga dipasangi alat yang sama yang langsung terkoneksi dengan Posko.

Namun untuk tahun ini baru kapal milik Pelni yang sudah di­pasang GPS. Ada 25 kapal milik BUMN itu yang sudah dileng­kapi GPS. Kapal-kapal yang dioperasikan pihak swasta be­lum dilengkapi perangkat ini.

“Cara kerjanya sama dengan yang bus. Kami juga bisa me­ngetahui posisi dan kecepatan kapal ada di mana. Bahkan kami juga bisa langsung berk­o­mu­nikasi dengan nahkoda bila ada informasi penting yang perlu disampaikan,” terang Bambang.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya