Meja yang dihampiri Imran berÂhadap-hadapan dengan deretan bangku plastik, tempat calon penÂdonor darah mengantre. Ia meÂngÂhampiri meja di sebelah kanan yang ditunggu seorang peremÂpuan berkerudung.
“Kita cek dulu ya golongan daÂrah Pak Imran termasuk hemogÂlobinnya sebelum nanti diambil daÂrahnya,†ujar petugas peremÂpuan bernama Dress, sesuai deÂngan tulisan yang di dada sebelah kanannya.
Tanpa membuang waktu, Dress langsung mengambil kotak plastik yang tidak jauh dari temÂpatnya. Dari kotak ini, ia keÂmudian mengambil perlengkapan untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan tekanan hemoglobin.
Hanya 3 menit waktu yang diÂbutuhkan petugas untuk melÂakuÂkan pemeriksaan terhadap Imran. Setelah selesai, Imran diperÂsiÂlahkan untuk menuju meja yang ada di sebelah kiri.
Tempat selanjutnya yang dituju Imran adalah meja yang ditungÂgui dua orang dokter. Sambil terÂseÂnyum, seorang dokter wanita memÂpersilahkan Imran untuk duduk.
“Sekarang Bapak akan dipeÂrikÂsa tekanan darahnya. Seseorang bisa mendonorkan darah bila tekanan darahnya tidak di bawah 100 per 60,†terang dokter wanita tersebut.
Kurang dari dua menit waktu yang dibutuhkan dokter ini untuk memeriksa tekanan darah dari Imran. Setelah dianggap meÂmeÂnuhi persyaratan untuk menÂdoÂnorÂkan darah, Imran dipersilakan memasuki ruangan yang ada di sebelah kiri.
Ruangan yang dimaksud meruÂpaÂkan tempat pengambilan darah. Ada 10 tempat tidur yang diseÂdiaÂkan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk pengambilan darah. Posisinya berjejer dari kiri ke kanan tanpa ada tirai penghalang antara ranjang yang satu dengan lainnya.
Imran mengambil tempat tidur di sebelah kiri. Hanya hitungan deÂtik, petugas wanita yang sebaÂgian wajahnya ditutup masker ini menghampiri Imran. Sambil berÂbincang, wanita berkerudung terÂsebut mulai memasangkan peraÂlaÂtan seperti jarum suntik dan botol plastik tempat menampung darah ke tangan kanan milik Imran.
“Alhamdulillah saya sudah menjalani pengambilan darah. Semoga apa yang saya lakukan ini bisa menyelamatkan istri saya yang saat ini sedang di rawat di rumah sakit dan memerlukan paÂsoÂkan darah,†tutur Imran usai meÂlakukan pengambilan darah.
Imran datang ke kantor PMI yang terletak di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat karena diÂimbau dokter di rumah sakit yang merawat istrinya. Kata dokter itu, rumah sakit sedang kehabisan stok darah golongan O.
“Istri saya membutuhkan seÂkiÂtar lima kantong darah. Makanya saya ke sini mengajak 8 orang keluarga dan teman saya untuk mendonorkan darahnya,†beber pria yang mengaku tinggal di Depok ini.
Pria yang bekerja sebagai peÂgawai swasta ini mengaku bukan pertama kali mendonorkan darahÂnya Setiap 3 bulan, Imran menÂdoÂnorkan darahnya.
Namun mendonorkan darah saat dalam posisi berpuasa meÂruÂpaÂkan pengalaman baru baginya. “Sebelumnya saya khawatir kalau darah diambil saat puasa bisa batal dan membuat tubuh yang tidak diisi makanan selama beberapa jam akan semakin leÂmah,†ungkapnya.
“Tapi ternyata pendapat saya itu keliru. Setelah diyakinkan bahÂwa donor darah tidak akan memÂbatalkan puasa juga tidak akan membuat tubuh lemah, akÂhirya saya berani. Efeknya meÂmang tidak terlalu terasa,†kata Imran yang mengaku sedang puasa saat diambil darahnya.
Ketakutan seperti yang dialami Imran yang membuat orang enggan mendonorkan darahnya selama bulan Ramadhan. AkibatÂnya, PMI mengalami krisis perÂsediaan darah.
Pada hari biasa, lembaga yang dipimpin Jusuf Kalla ini bisa meÂngumpulkan lebih dari seribu kanÂtong darah per hari. Selama RaÂmadhan hanya bisa mengumÂpulkan 400 kantong darah saja.
“Padahal permintaan darah seÂtiap harinya tidak pernah meÂngaÂlami penurunan, yakni tetap diÂangkap 1.000 kantong per hariÂnya. Tak heran banyak pasien meÂngeluh karena stok darah di sini sering kosong,†kata Kepala Unit Donor Darah PMI DKI, Jakarta Salimar Salim.
Idealnya, kata Salimar, PMI memiliki stok darah untuk empat hari ke depan. Ini untuk menjaga keÂseimbangan persediaan deÂngan permintaan darah. Lantaran penÂdonor berkurang, PMI hanya bisa memenuhi stok untu dua hari.
“Ini terjadi, karena memang minat masyarakat untuk menÂdonor darah sangat berkurang seÂlama Ramadhan. Perusahaan dan beberapa instansi yang selama ini menjadi donor tetap bagi PMI meÂnolak pengambilan darah selama Ramadhan,†kata Salimar.
Posko donor darah PMI di JaÂlan Kramat Raya, Jakarta Pusat siap melayani pendonor selama 24 jam sehari. Selama RamaÂdhan, posko dipindahkan ke lantai lima. Sebelumnya berada di lantai dasar.
Pantauan Rakyat Merdeka, haÂnya beberapa petugas yang meÂnunggui posko ini. Di ruang tunggu, hanya beberapa bangku plastik yang terlihat diisi calon pendonor.
Tak hanya di ruang tunggu, di ruangan tempat pengambilan darah suana lengang juga terlihat. Dari 10 tempat tidur yang diseÂdiaÂkan untuk calon pendonor, haÂnya setengahnya yang terpakai.
Kondisi yang sama juga terlÂiÂhat saat Rakyat Merdeka menÂdaÂtangi ruang pendingin, tempat di mana darah dari pendonor diÂsimÂpan. Di ruangan sempit yang berbentuk memanjang ini terdapat dua rak dari besi yang diletakkan berhadapan.
Di rak besi yang memiliki 6 tingkat ini diletakkan keranjang-keranjang plastik yang posisinya saling berderetan. Setiap keÂranÂjang plastik berisi darah yang suÂdah dikemas dalam kantong plasÂtik berukuran persegi.
Pantauan Rakyat Merdeka, seÂtiap keranjang yang diberi label nama rumah sakit tertentu diÂpeÂnuhi beberapa kantong darah. Bahkan ada beberapa keranjang plastik yang terlihat kosong, tanÂpa ada kantong darah di dalamnya.
“Memang ada yang donor seÂtiap harinya. Tapi mereka yang menÂdonor darah umumnya bersiÂfat langsung. Artinya, darah yang diÂdonorkan sudah langsung diÂperuntukkan bagi orang yang suÂdah ditunjuknya,†kata pria penÂjaga ruang pendingin tersebut.
Cari Pendonor Di Mal & Kampus
Untuk mengatasi kebutuhan darah pada bulan puasa, Palang Merah Indonesia melakukan sistem jemput bola. Petugas PMI bersedia mengambil darah pendonor pada malam hari setelah berbuka puasa.
Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta Salimar Salim mengatakan, sistem jemput bola sebenarnya bukan hal baru dalam mendapatkan persediaan darah. Di luar bulan Ramadhan, cara seperti ini rutin dilakukan. Hanya bedanya, lebih terarah dan jelas sasarannya.
“Selama ini kami bekerjaÂsama dengan instansi swasta dan pemerintah untuk mendaÂpatkan darah. Setiap instansi itu sudah memiliki jadwal pasti kapan kami akan datangkan untuk peÂngambilan darahnya. BiasaÂnya 3 bulan sekali,†jelas Salimar.
Namun memasuki bulan RaÂmadhan ini, beberapa instansi yang sudah masuk jatuh tempo mendonor menolak pengamÂbilan darah. Instansi itu meÂminta agar jadwal pengambilan darah ditunda sampai setelah lebaran.
“Mungkin kondisi kekuÂraÂngan stok darah tidak jadi maÂsalah untuk pasien yang punya kerabat sebagai pendonor. Tetapi, akan susah untuk pasien yang tidak mempunyai keraÂbat,†katanya.
Karena permintaan darah teÂtap sama saat ramadhan, akhirÂnya PMI membuat strategi baru. Apa itu? “Bagi komunitas non-Muslim, kegiatan donor darah dilakukan di gereja, wihara, dan sekolah. Untuk komunitas MusÂlim, kegiatan dilakukan di masjid pada sore hingga malam hari,†terangnya.
Tak hanya itu, sambungnya, PMI juga menambah gerai unit donor darah (UDD) di pusat perÂbelanjaan dan kampus. Gerai UDD berada di mal Senayan City, Pusat Grosir Tanah Abang, dan Universitas Trisakti (JaÂkarta), Mal Metropolitan (BeÂkasi), mal Tunjungan Plaza (SuÂrabaya), serÂta mal Mari Plaza dan Universitas Hasanuddin (Makassar).
“Meskipun belum sepeÂnuhÂnya mencukupi persediaan daÂrah yang ada. Tapi cara ini cuÂkup efektif dalam menambah jumÂlah donor hingga beberapa perÂsen,†ungkapnya.
Sesudah Sahur Atau Sebelum Berbuka Puasa
Donor Darah Di Bulan Ramadhan
Alasan sedang berpuasa menjadi penyebab menurunnya minat seseorang untuk menÂdoÂnorkan darahnya. Padahal, sejak tahun 2008, Majelis Ulama InÂdonesia (MUI) DKI Jakarta suÂdah mengeluarkan fatwa bahwa mendonorkan darah tidak akan mengganggu ibadah puasa.
“Mitos ini tidak benar. Donor darah saat puasa malah sangat bermanfaat bagi kesehatan penÂdonornya, seperti penurunan berat badan, pembakaran kalori, tubuh memproduksi sel darah merah baru, dan jantung lebih seÂhat,†ujar Ari Fahrial Syam, dokÂter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Namun demi menjaga ibadah puasa, Ari menyarankan agar umat Islam mendonorkan daÂrahÂnya saat menjelang dan seÂsudah buka puasa. Namun itu bisa dilakukan bila memenuhi beberapa persyaratan.
Apa syaratnya? Kata dia, teÂkanan darah sistolik 160-110 dan diastolik 70-100. Kemudian hemoglobin lebih besar dari 12,5. Pendonor tidak sedang kondisi demam atau suhu badah tidak lebih rendah dari 37,5 derajat. Berat badan pendonor minimal 45 kilogram.
Kepala Unit Tranfusi Darah Daerah (UTDD) PMI DKI SaliÂmar Salim juga tidak memÂbantah bahwa alasan berpuasa yang menyebabkan minat menÂdoÂnorkan darah menurun. AkiÂbatÂnya, dari tahun ke tahun maÂsalah yang dihadapi PMI selalu sama di saat Ramadhan: kekuÂrangan stok darah.
“Banyak masyarakat yang khawatir, kalau donor darah siang hari akan mengganggu ibaÂdah puasa karena menjadi leÂmas. Dan akhirnya membuat batal puasa,†ujarnya.
Menurut Salimar, sejak 2008 MUI DKI sudah mengeluarkan fatwa soal donor darah saat berÂpuasa. “Selain tidak batal, meÂngacu fatwa MUI itu justru doÂnor darah bisa menambah paÂhala di bulan Ramadhan. Tapi sayangnya fatwa ini kurang baik tersosialisasi,†tegasnya.
Selama bulan puasa, biasanya terjadi penurunan jumlah pÂaÂsoÂkan darah sampai 50 persen. Pada hari biasa, darah yang diÂkumpulkan mencapai 800 hingga 1.000 kantong per hari.
Untuk mencegah pendonor mengalami dehidrasi, kata SaÂlimar, bisa disiati dengan meÂlaÂkukan pengambilan darah menÂjelang jam buka puasa atau seÂhabis sahur. “Jangan lupa meÂngonsumsi cukup cairan sebeÂlum melakukan donor,†imbuhnya.
Mereka yang dinyatakan boÂleh mendonorkan adalah orang yang berusia di atas 17 tahun, bertubuh sehat, memiliki berat badan minimal 45 kilogram, tekanan darah minimal 100/60, serta kadar hemogloblin 12,5 - 17. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30