Berita

jokowi/ist

Ryaas Rasyid: Jokowi Lebih Berbahaya dari Berbohong

SENIN, 06 AGUSTUS 2012 | 10:51 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Kekuatan utama Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki T. Purnama dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta yang sedang berlangsung adalah kemampuannya mengeksploitasi kerinduan masyarakat terhadap tokoh yang digambarkan bersahaja dan sederhana serta ramah tamah.

Pada hakikatnya, apa yang dilakukan Jokowi juga juga termasuk dalam ranah pencitraan. Begitu dikatakan pakar ilmu pemerintahan, Ryaas Rasyid dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online beberapa waktu lalu.

"Ini juga pencitraan. Masyarakat terpengaruh dengan gayanya yang sederhana, dan dengan pendekatannya yang lugu," ujar Ryaas yang kini adalah salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

"Pertanyaan saya, apakah masyarakat mau memilih pemimpin yang punya kompetensi atau pemimpin yang mengandalkan diri melulu pada pencitraan?" sambungnya bertanya.

Salah satu kelemahan Jokowi, masih kata Ryaas, adalah kebiasaannya melecehkan pekerjaan orang lain. Misalnya, Jokowi pernah mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak punya kaitan dengan Banjir Kanal Timur (BKT), karena proyek itu adalah milik pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum.

"Ini ngawur lagi. Ada keterlihatan Pemprov Jakarta di situ. Ada anggaran Jakarta di situ. Ada tanggung jawab Gubernur di situ," tegas Ryaas.

Mantan Menteri Otonomi Daerah ini tidak mengatakan Jokowi sedang berbohong dengan permainan citra yang bisa memikat masyarakat.

"Dia tidak paham, dan itu lebih berbahaya dari pada berbohong. Sebagai pemimpin Anda harus mengerti masalah secara substansial secara komprehensif," demikian Ryaas. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya