Sabtu pekan lalu, kawasan pemukiman padat penduduk di RW 07 dan RW 08, Kelurahan PeÂkojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat dilanda kebakaran. Sebanyak 272 rumah ludes diÂlalap si jago merah. Dua balita terÂpanggang api.
Sejak tersiar kabar terjadi keÂbakaran di Tambora, tim paÂsaÂngan cagub-cawagub yang lolos puÂtaran dua Pilgub DKI berÂlomÂba menunjukkan keprihatinan keÂpada korban. Mereka pun memÂbangun posko di lokasi ini.
Billy mengklaim posko yang dikomandoinya sudah berdiri sejak Sabtu. Rencananya, posko diÂbuka selama seminggu. “Tapi kalau warga masih memÂbutuhkan bantuan kemungkinan posko ini akan diperpanjang,†katanya.
Dana awal untuk membangun posko ini diperoleh dari Partai DeÂmokrat DKI Jakarta, partai yang mengusung pasangan Foke-Nara. Tapi Billy membuka keÂsempatan bagi masyarakat untuk memberikan sumbangan. “Ada yang menyumbang mie instan, paÂkaian bekas, beras dan peÂraÂlatan mandi,†katanya.
Ia mengatakan posko ini sudah menyalurkan 500 kardus mie instan, dua kuintal beras dan raÂtusan kardus air mineral kepada korban kebakaran Tambora.
“Kemungkinan jumlah banÂtuan akan terus bertambah karena posko akan dibuka terus sampai beÂberapa hari kedepan,†kata Billy saat ditemui Selasa lalu.
Sehari setelah kebakaran, Fauzi Bowo berkunjung ke TamÂbora untuk menyerahkan bantuan kepada korban. Pasangannya, Nachrowi Ramli tak mau keÂtinggalan. Senin dinihari, bekas kepala Lembaga Sandi Negara itu menggelar sahur bersama di sini. “Setelah itu dilanjutkan dengan dialog,†kata Billy.
Billy menampik anggapan bahÂwa pendirian posko ini sebagai langkah menarik dukungan dari korban kebakaran maupun kamÂpanÂye. “Kami di sini bekerja deÂngan ikhlas dan bertujuan meÂmÂbantu masyarakat yang sedang kesusahan,†katanya.
Kendati begitu, ia berterus teÂrang membagi-bagikan satu kaÂrung kaos bergambar Fauzi Bowo kepada korban kebakaran. Ia berdalih memberikan kaos itu kaÂrena korban tak memiliki pakaian ganti. Semua pakaian ludes saat kebakaran.
“Kebetulan kami punya kaos sisa kampanye di gudang, itu yang dibagikan. Korban pun seÂnang karena bisa mengenakan paÂkaian lagi karena pakaian mereka hangus terbakar,†klaim Billy.
Tim cagub-cawagub Joko WiÂdodo-Basuki Tjahaja Purnama juga mengklaim telah memÂbaÂngun posko sejak Sabtu. Menurut Mahfud, koordinator posko, piÂhaknya sudah menyalurkan banÂtuan berupa mie instan, beras, air mineral dan pakaian bekas keÂpaÂda korban kebakaran.
Ketua DPC Partai Gerindra JaÂkarta Barat ini mengatakan modal mendirikan posko ini hanya Rp 300 ribu. Duit itu hasil urunan kaÂder partai yang dikomandoi PraÂbowo Subianto itu.
Setiap hari ada 15 orang yang ditempatkan di posko ini. SeÂbaÂgian stand by di posko. Lainnya menarik sumbangan dari orang yang melintas di dekat lokasi kebakaran. Mahfud juga meÂnamÂpik anggapan bahwa pendirian posko demi kepentingan pilgub DKI putaran dua.
“Ini murni bantuan untuk korÂban kebakaran. Setiap ada benÂcana yang terjadi di Jakarta kami selalu turun,†kata pria yang meÂngenakan baju kotak-kotak khas pasangan Jokowi-Ahok ini.
Tim Jokowi-Ahok tak akan lama-lama membuka posko. “PeÂtugas posko sudah kelelahan kaÂrena selama beberapa hari ini seÂlalu bekerja lembur,†katanya.
Bila masih ada masyarakat yang ingin menyumbang, pihakÂnya tetap akan menerima untuk diÂsaÂlurkan kepada korban kebakaran.
Pengamatan Rakyat Merdeka di bekas lokasi kebakaran, posko tim Jokowi-Ahok terlihat lebih mencolok dibanding posko yang dibangun tim Foke-Nara.
Posko Jokowi-Ahok terdiri dari tiga tenda yang masing-maÂsing berukuran 2x3 meter. Tenda paling depan berwarna hijau. Atasnya ditutup terpal. Mengintip ke dalam, terlihat tumpukan paÂkaian bekas. Korban yang tak meÂmiliki pakaian ganti, bisa meÂngambilnya. Gratis.
Tenda bagian tengah diisi tumÂpukan kardus mie instan dan air mineral. Di bagian belakang tenÂda dipasang dipasang spanduk puÂtih bertuliskan “Kita semua sauÂdara, satu Bhinneka Tunggal Ika. Jakarta baru selangkah lagi keÂdepan, mulai dari sekarang.†LengÂkap dengan logo Jakarta Baru.
Di samping tenda ini berdiri tenda berbentuk kerucut. SpanÂduk warna merah bergambar JoÂkowi-Ahok dipasang di tenda ini. Tak lupa disertai angka 3, nomor urut pasangan ini saat coblosan 11 Juli lalu.
Tiga puluh meter dari posko tim Jokowi-Ahok berdiri posko tim Foke-Nara. Posko ini berdiri di belakang tenda pengungsi. PosÂko ini memilih tajuk “Posko PeÂduli Bencana Kebakaran FoÂrum Bersama Jakarta-Tamboraâ€. Tak lupa mencantum angka 1, nomor urutan pasangan Foke-Nara.
Di depan posko terdapat tumÂpukan pakaian layak bekas yang bisa dipilih korban kebakaran. PeÂtugas juga akan melayani korÂban kebakaran yang meminta beÂras, mie instan dan air mineral.
Di luar posko yang didirikan kedua pasangan cagub-cawagub, masih ada satu posko lagi. Yakni posko yang didirikan Dinas KÂeÂsehatan DKI Jakarta. Posko ini memberikan pelayanan kepada korban kebakaran yang mengeluh sakit. Letak posko dengan lokasi kebakaran dipisahkan kali besar.
Dari sini terlihat jelas, sisa-sisa rumah warga yang hangus terÂbakar. Korban yang kehilangan tempat tinggal bermukim di tenda-tenda.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengaÂtakan, posko menyediakan obat-obatan. “Masyarakat bisa berobat gratis. Sudah kami siapkan teÂnaÂga medis untuk melakukan peÂnaÂnganan dan obat-obatan,†katanya.
Posko melayani warga selama 24 jam. Ada sembilan tenaga meÂdis termasuk dokter yang menÂjaga posko ini. “Kalau sakit, diÂobati di sini. Kalau ternyata paÂrah, kami rujuk ke rumah sakit terdekat. Itu semua gratis, seluruh pembiayaan ditanggung pemda,†kata Dien.
Posko kesehatan ini dibuka sejak Sabtu. Ada 73 warga yang berobat ke sini. “Kebanyakan meÂngeluh karena luka bakar riÂngan akibat panas dan pusing-pusing,†katanya.
Untuk mengantisipasi wabah diare, posko juga menyediakan air bersih untuk korban kebaÂkaÂran Tambora.
Panwaslu: Belum Masa Kampanye, Dilarang Pasang Spanduk
Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), M Jufri meÂngatakan, pemasangan spanduk calon di posko kebakaran TamÂbora dapat dikategorikan seÂbaÂgai bentuk kampanye. “Tidak boleh pemasangan spanduk itu karena bukan hari kampanye,†kata Jufri.
Menurut dia, para cagub mauÂpun cawagub diperkenankan memberikan bantuan pribadi keÂpada korban kebakaran. NaÂmun tidak boleh memposisikan diri sebagai cagub-cawagub saat memberikan bantuan.
“Kalau memberi bantuan keÂmudian memasang alat peraga itu bagian dari kamÂpaÂnye. MemÂberi bantuan ke warga siÂlakan saja, tapi nggak perlu pakai embel-embel sosialisasi,†tutur Jufri.
Posko Jokowi-Ahok berdiri deÂkat rel kereta Stasiun Angke, Jalan Kampung, Pekojan. Di posko ini dipasang foto Jokowi-Ahok lengkap dengan angka 3, nomor urut pasangan itu.
Begitu pula di posko yang didirikan tim Foke-Nara. Di posko yang diberi nama “Posko Peduli Bencana Kebakaran FoÂrum Bersama Jakarta-Tambora†dipasang angka 1, nomor urut Foke-Nara saat coblosan.
31 Nyawa Melayang Akibat Kebakaran
Kota Jakarta rawan kebaÂkaran. Hingga 31 Juli tercatat 530 kebakaran. Wilayah yang paling dilanda kebakaran adalah Jakarta Timur. Sejak awal 2012 hingga kini tercatat 133 keÂjaÂdian di Jakarta Timur. Diikuti JaÂkarta Barat deÂngan 116 keÂjaÂdian. Jakarta UtaÂra dengan 104 keÂjadian. Jakarta Selatan 98 keÂjaÂÂdiÂan dan Jakarta Pusat 79 kejadian.
Si api jago berkecamuk tak keÂnal waktu. Sebanyak 160 keÂjadian kebakaran pada siang hari, dan 150 lainnya terjadi pada malam hari. Sedangkan kejadian pada pagi dan dini hari berturut-turut mengikuti dengan jumlah 115 dan 105 kejadian.
Luas area yang terbakar 265,812 meter persegi. Korban teÂwas mencapai 31 orang. KorÂban luka 70 orang. Kebakaran juga menyebabkan 3.144 keÂpaÂla keluarga dan 11.686 jiwa keÂhilangan tempat tinggal.
“Penyebab utama kebakaran terbanyak adalah masalah listrik sebanyak 371 kejadian, diikuti terÂkait kompor sebanyak 57 keÂjaÂdian,†kata Paimin NapiÂtuÂpuÂlu, Kepala Dinas Pemadam KeÂbaÂkaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta.
Musibah kebakaran yang terÂjadi akibat rokok terjadi 16 kali. Sedangkan 86 lainnya terjadi karena bermacam-macam. SaÂlah satunya akibat membakar sampah sembarang.
Paimin mengaku secara rutin mengadakan penyuluhan dan sosialisasi mengenai cara penÂceÂgahan kebakaran dan bagaiÂmana mengatasi api ketika petuÂgas belum sampai di lokasi.
Ia menjelaskan, peran maÂsyaÂrakat sangat penting dalam upaÂya pencegahan dan peÂmaÂdaÂman, mengingat waktu petugas bergerak minimal 15 menit. Itu mulai dari menerima pengaduan hingga sampai di lokasi kejaÂdian. Selama masa itu, maÂsyaÂrakat-lah yang berhadapan deÂngan api.
“Kami meminta pihak PLN lebih pro aktif dalam memeriksa sambungan listrik di kawasan rawan kebakaran. Pemeriksaan harus dilakukan secara berÂkala,†katanya. Menurutnya, petugas sudah maksimal namun ia mengaku dalam proses penÂcegahan dan pemadaman kebaÂkaran mereka harus berkoorÂdiÂnasi dengan pihak-pihak terkait.
Listrik masih menjadi peÂnyeÂbab utama kebakaran di Jakarta. Banyaknya sambungan listrik ilegal dan tidak tegasnya aturan di lapangan mengenai pemasaÂngan sambungan listrik meÂmÂbuat semakin banyak daerah raÂwan kebakaran di ibu kota.
Ada 56 daerah rawan kebaÂkaÂran. Di antaranya, Kelurahan Tambora, Kelurahan Bukit Duri, Kelurahan Johar Baru, KeÂlurahan Penjaringan, KeluÂraÂhan Tanah Tinggi, Kelurahan TaÂnah Abang, Kelurahan PengÂgilingan, dan Kelurahan Manggarai.
Tingginya tingkat kebakaran di Jakarta menjadi salah satu tanÂtangan bagi para calon guÂbernur untuk bisa mengaÂtasinya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30