Berita

aburizal bakrie/ist

Nasihat Sesepuh Golkar Harusnya Membangkitkan Keberanian Mengkoreksi Ical

RABU, 01 AGUSTUS 2012 | 18:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, diminta sadar setelah sindiran keras dikumandangkan sejumlah sesepuh beringin saat buka puasa bersama Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, kemarin.

Mantan Ketum Golkar, Jusuf Kalla dan sesepuh lain, Ginanjar Kartasasmita, secara langsung meminta keran demokrasi di partai dibuka seluasnya. Aburizal alias Ical diminta mendengarkan masukan dari kader-kader lain dan tidak mau mendengarkan ocehan kelompok 'Asal Bapak Senang".

Pernyataan terbuka JK dan Ginanjar yang menyentil proses demokratisasi yang minim di Golkar mendapat apresiasi karena otokritik di internal Golkar terkesan kurang hidup dan banyak pengurus yang takut berbeda sikap.


"Kalau JK mengoreksi kurangnya demokrasi di Golkar di era Ical, dia pun sekaligus memperagakan sebuah demokrasi dengan keberanian mengoreksi hal tersebut secara terbuka," kata politisi senior Golkar, Zainal Bintang, menanggapi kritik sesepuh itu, dalam pesan elektronik ke Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (1/8).

Menurut mantan Ketua DPP Golkar itu, di era JK pengurus Golkar bebas bersifat kritis, tapi objektif dan proporsional serta santun.

"Soalnya JK dan Ginanjar tidak punya ketergantungan pada Ical. Mereka tidak punya kepentingan politik," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu.

Bintang menilai situasi internal partai saat ini kurang menguntungkan kepemimpinan Ical ke depan, karena hanya menci ptakan loyalis semu, orientasinya jangka pendek.

"Sindiran sesepuh itu harusnya membangun keberanian berpendapat. Koreksi positif untuk kebaikan Golkar," tandasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya