Berita

muhammad nazaruddin/ist

KORUPSI SIMULATOR

KPK Jangan Ragu Minta Keterangan Nazaruddin Soal Keterlibatan Banggar

RABU, 01 AGUSTUS 2012 | 10:33 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kasus korupsi pengadaan simulator di Korps Lalu Lintas Polri sangat memalukan. Dari besar biaya yang dikeluarkan, Rp 196,87 miliar, ternyata yang dibayarkan ke PT Inovasi Teknologi Indonesia (PT ITI) sebagai pembuat, hanya Rp 83 miliar.

Demikian dikatakan anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, yang menganggap luar biasa penggerogotan uang negara dalam kasus ini.

"Berita yang beredar bahwa kasus ini melibatkan juga anggota Banggar DPR, seperti yang dikatakan Muhammad Nazaruddin bahwa dia sudah lama tahu kasus ini dan bersedia memberi keterangan pada KPK kalau diminta," ungkap Martin.


Namun kemarin, Muhammad Nazaruddin usai diperiksa KPK untuk perkara yang lain, enggan berbicara lebih banyak meski bersedia dijadikan saksi untuk perkara tersebut.

"Saya kira perlu menjadi perhatian KPK agar KPK tidak ragu meminta keterangan Nazaruddin. Di samping itu KPK juga kita minta jangan ragu-ragu mengusut kebenaran isu tentang dugaan keterlibatan anggota Banggar dalam kasus ini," pintanya.

KPK bisa mendalami dokumen-dokumen yang berhasil disita dari Korlantas untuk mengetahui kebenaran berita tersebut. Diharapkan Martin, KPK tidak ikut menyandera DPR dengan membiarkan isu keterlibatan anggota Banggar itu berkembang, tanpa usaha untuk menjelaskan dan menuntaskan pengusutannya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya