Berita

ilustrasi/ist

Dipastikan, Jakarta Bukan Kota Gagal, Lantas untuk Apa Jokowi ke Ibukota

RABU, 01 AGUSTUS 2012 | 09:10 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Lebih banyak pemilih yang tidak suka pada tampilan Fauzi Bowo dibandingkan dengan pemilih yang suka pada performance Joko Widodo. Itu antara lain sebab mengapa Jokowi dapat menang dalam putaran pertama pemilihan Jakarta.

Namun, menurut hemat Gurubesar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof. Bahtiar Effendy, personalitas seorang kandidat adalah salah satu faktor dalam pemilihan. Sementara track record adalah faktor lain yang harusnya lebih mendapatkan perhatian.

Sayangnya, masyarakat Indonesia yang kagetan dan mudah kagum pada sesuatu atau seseorang yang baru dan trending gampang mengabaikan faktor kredibilitas dan track record ini.

"Bagi saya DKI Jakarta itu bukan daerah gagal. Betul masih ada masalah, misalnya kemacetan dan banjir. Tetapi pemerintahan Fauzi Bowo sudah bekerja untuk mengatasi kedua persoalan itu," ujar Bahtiar dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online, Rabu pagi (1/8).

Untuk mengatasi kemacetan, Pemprov Jakarta tengah membangun jalan layang non tol yang akan segera selesai dan mengurai kemacetan di sejumlah titik rawan di selatan dan timur Jakarta. Belum lagi proyek Rapid Mass Transportation (MRT) pun telah diinisiasi. Lalu, sekitar 2,7 juta warga Jakarta kini bebas dari banjir setelah banjir kanal timur selesai dibangun tahun lalu.

"Kalau Jakarta ini gagal, tak mungkin ada pemimpin dari daerah lain yang mau bertarung di sini," ujarnya.

Dia juga mengatakan, motivasi kandidat dari daerah lain, dalam hal ini Jokowi, yang ingin merebut kursi DKI-1 perlu dipertanyakan.

"Saya kira motivasi calon-calon dari luar, Alex Noerdin (Gubernur Sumatera Selatan), Jokowi (Walikota Solo) dan Ahok (mantan anggota DPR RI Basuki T. Purnama yang meninggalkan Senayan) terutama karena melihat Jakarta memberi kesempatan luar biasa untuk mobilitas vertikal. Masyrakat perlu mempertimbangkan hal ini," demikian Bahtiar Effendy. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya