Berita

presiden sby

Urusi Kasus HAM Masa Lalu, SBY dan Komnas HAM Lebay

JUMAT, 27 JULI 2012 | 11:42 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Komnas HAM terlalu lebay karena harus mengeluarkan energi untuk mengurusi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tahun 1965-1966.

Padahal, masih banyak pekerjaan yang lebih strategis dan substansial untuk dilakukan. Sebaiknya SBY sebagai Presiden dapat membuat skala prioritas dan fokus untuk menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Demikian disampaikan Ketua Umum Federasi LSM Indonesia (FELSMI), HM. Jusuf Rizal (Jumat, 27/7).

“Keinginan untuk menegakkan keadilan dan hak asasi manusia itu merupakan keharusan. Tapi membuka lembaran sejarah dalam kasus HAM tahun 1965-1966, saat ini untuk bangsa Indonesia menurut saya belum menjadi prioritas,” dalihnya.

Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah bagaimana mengatasi berbagai kesulitan ekonomi yang kian hari kiat sulit, karena berbagai kebijakan pemerintah belum menyentuh secara substansial masalah-masalah kebutuhan dasar rakyat.

Masalah penyediaan tempe dan tahu saja pemerintah sudah kerepotan. Impor berbagai macam kebutuhan rakyat, mulai dari gula, singkong, jagung, garam, ikan teri, buah-buahan sampai kebutuhan dasar yaitu beras.

Menurut mantan tim sukses SBY di Blora Center, sebaiknya SBY fokus saja pada urusan yang mampu memberikan kesejahteraan pada rakyat, termasuk pemberantasan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Sebab meluasnya penyalahgunaan wewenang di birokrasi, mulai dari pusat hingga daerah, serta di legislatif dan juga yudikatif telah memberikan dampak bagi masyarakat luas.

“Jika masalah di depan mata yang strategis dan substansial tidak menjadi skala prioritas, tapi mau urus pekerjaan yang sebenarnya bukan menjadi kebutuhan hidup masyarakat saat ini, itu namanya terlalu ‘lebay’,” jelasnya.

Masalah pelanggaran HAM tahun 1965-1966, boleh- boleh saja menjadi perhatian. Tapi dia mengingatkan lagi, jangan lantas jadi komoditas politik. Sebab peristiwa tahun 1965-1966 sudah menjadi bagian sejarah kelam.

Komnas HAM juga seperti tidak memiliki pekerjaan. Kasus HAM yang baru-baru saja tak bisa diselesaikan, malah mau bicara yang lama-lama. Banyak pelanggaran HAM yang dilaporkan ke Komnas HAM tidak dapat dituntaskan, padahal kasus dan faktanya masih hangat. “Yang kecil saja ngga mampu diselesaikan, apalagi yang besar,” tegas Jusuf Rizal, Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) ini.

Kemarin, Presiden SBY memerintahkan Kejaksaan Agung mempelajari rekomendasi Komnas HAM soal kasus pelanggaran HAM berat 1965-1966. Pada saat bersamaan, dirinya juga akan berkonsultasi dengan MA dan DPR atas penanganan kasus di masa lalu tersebut. "Saya perintahkan kepada Jaksa Agung untuk mempelajari lebih lanjut dan melaporkannya kepada saya serta pihak-pihak terkait," kata Presiden. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya