Berita

denny indrayana

Singgung Nasihat SBY, Politikus PKS Ingatkan Denny Indrayana Jangan Bersaing Cari Popularitas

KAMIS, 26 JULI 2012 | 11:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pencegahan Ketua komisi XI DPR, Emir Moeis ke luar negeri untuk kepentingan penyidikan adalah hak KPK. Semua pihak harus menghormati.  Oleh karena itu bila Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana hendak mengumumkan pencekalan tersebut ke publik, sebaiknya koordinasi dahulu dengan KPK.

"Saya bisa memahami bila KPK merasa keberatan dengan tindakan yang dilakukan oleh Deny tersebut. Bisa jadi apa yang disampaikan oleh Johan Budi (jubir KPK) ada benarnya, bahwa hal itu berpotensi menggangu penyidikan," ujar anggota Komisi Hukum DPR, Aboe Bakar Al Habsy saat dihubungi wartawan, Kamis, (26/7).

Yang menjadi soal, ungkap politisi PKS ini adalah, ketika Deny menyebut status Emir Moes sebagai tersangka. Semestinya, keterangan tersebut disampaikan oleh KPK. "Jadi tak heran jika Deny dianggap latah, karena memang berkenaan status seseorang itu kewenangan penyidik, bukan Kemenkumham," jelasnya.

Sambung Aboe Bakar, Denny Indrayana perlu mendengarkan apa yang disampaikan Presiden saat rapat kabinet terbatas kemarin, bahwa tidak perlu bersaing demi popularitas. Untuk penguatan penegakan hukum seharusnya antar organ negara seharusnya saling bersinergi dan berkoordinasi.

"Jangan sampai off side seperti ini hanya sekedar untuk mencari popularitas belaka," tandasnya.

Denny Indrayana sendiri sudah memintaan atas apa informasi yang ia sampaikan tersebut. "Saya minta maaf saja ke KPK," tulis Denny dalam pesan singkat ke Rakyat Merdeka Online, Rabu (25/7).

Denny mengatakan, perihal pengumuman status Emir Moeis itu sebetulnya tidak diniatkan untuk mengganggu penyidikan KPK. "Saya sebenarnya hanya menjawab pertanyaan teman-teman media. Kalau soal gerakan antikorupsi, tentu kita semua dukung KPK," ungkapnya. [zul]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya