Berita

ilustrasi

Andi Arief: Informasi Potensi Gempa di Jawa Tengah Masih Terbatas

MINGGU, 15 JULI 2012 | 09:37 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter yang terjadi di kawasan selatan Purbalingga, Jawa Tengah, pada Sabtu dinihari kemarin (14/7) selayaknya mendapat perhatian serius dari semua lembaga yang memiliki hubungan dengan studi dan pemantauan potensi bencana.

Getaran gempa tersebut dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah di sekitar Purbalingga hingga Kebumen, Cilacap, juga di Ciamis, JAwa Jawa Barat, dan Jogjakarta.

Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andi Arief, mengakui bahwa pengetahuan mengenai potensi gempa bumi di kawasan itu masih sangat terbatas.

"Belum banyak data sejarah kegempaan masa lalu. Hanya sedikit  riset dilakukan di sana baik pada sesar atau patahan maupun di zone subduksi," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu pagi (15/4).

"Juga belum banyak pemantauan yang menggunakan sistem GPS," sambungnya.  

Mengutip pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), DR. Irwan Meilono, Andi Arief mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi pada zona subduksi, yakni pertemuan antara dua lempeng benua. Namun banyak pihak yang berpekulasi mengatakan bahwa pusat gempa ada di sesar dangkal Kroya.

Spekulasi ini, jelasnya, diakibatkan studi mengenai potensi gempa bumi di kawasan itu yang masih sedikit. Sementara jaringan GPS untuk memantau aktivitas geologis hanya ada di sekitar sesar Opak di Jogjakarta.

"Satu-satunya jaringan yang bisa diharapkan adalah jaringan  kontinu Bakosurtanal (Badan Kordinasi Survei dan Pemetaan) yang  cukup banyak," ujar Andi Arief lagi sambil menambahkan akses ke data dan informasi yang dimiliki Bakosurtanal sangat sulit.

"Dalam waktu dekat kami akan berkordinasi dengan Bakosurtanal agar membuka data untuk kepentingan publik sera kepentingan riset," sambungnya.

Andi berharap semua lembaga yang berhubungan dengan kegempaan seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Riset dan Teknologi, Bakosurtanal, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan GREAT ITB, serta pusat kebumian di UGM, UNDIP dan kampus-kampus lain segera bekerjasama untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memantau lewat riset yang lebih serius.

"Kita tahu bahwa Jawa Tengah adalah daerah dengan jumlah populasi yang besar, sehingga gempa bumi berpotensi membahayakan begitu banyak orang," demikian Andi Arief. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya