Berita

rizal ramli/ist

RR: Indonesia Punya Kemampuan Genjot Pertumbuhan 10 Persen

RABU, 11 JULI 2012 | 00:29 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6 persen seperti yang dialami Indonesia saat ini bukanlah prestasi besar. Tanpa kehadiran pemerintah sekalipun, masyarakat dan sektor swasta dapat menggerakkan roda ekonomi untuk mencapai tingkat pertumbuhan itu.

Semestinya, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 10 persen untuk menyediakan lapangan kerja baru dalam jumlah yang signifikan. Menyediakan lapangan kerja berarti mengurangi jumlah pengangguran, dan selanjutnya merupakan terapi paling tepat untuk kemiskinan.

Demikian disampaikan mantan Menteri Perekonomian DR. Rizal Ramli dalam seminar di sela-sela seminar "Mencari Solusi Untuk Negeri: Selamatkan Indonesia" yang digelar Forum Komunikasi Alumi Perguruan Tinggi Indonesia di Gedung Alumni Universitas Padjadjaran, Jalan Singaperbangsa, Bandung, Jawa Barat, Selasa siang (10/7).

Menurut DR. Rizal Ramli yang merupakan anggota UN Panel Advisory untuk Human Development Index 2012, Indonesia memiliki kemampuan yang cukup untuk mengejar pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen. Antara lain yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan sektor infrastruktur, pangan, dan pariwisata.

DR. Rizal Ramli juga khawatir perdagangan Indonesia yang melambat belakangan ini akan memunculkan persoalan perekonomian pasca Lebaran. Grafik ekspor Indonesia mulai landai, sementara 70 persen ekspor adalah barang-barang otomotif yang bersifat konsumtif.

Kondisi yang mengkhawatirkan ini terjadi karena bom komoditas sejak dekade yang lalu mulai berakhir.

Menurut DR. Rizal Ramli, sejauh ini Bank Indonesia telah menghabiskan sekitar Rp 7 triliun untuk mengintervensi nilai tukar rupiah agar tidak terlalu jatuh dalam perdagangan valas.

Dia juga mengingatkan, krisis ekonomi Asia di tahun 1998 silam dipicu oleh defisit perdagangan dan transaksi berjalan (current accounts) Thailand. Kalau hal seperti ini tidak diantisipasi dengan serius, bukan tidak mungkin hal serupa bisa menjangkiti Indonesia. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya