Berita

istimewa

Sayang, Pemuda Sekarang Alami Degradasi Kepemimpinan

SELASA, 26 JUNI 2012 | 22:44 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pemuda merupakan tolak ukur masa depan bangsa. Babakan sejarah perjalanan bangsa tak lepas dari "campur tangan" pemuda. Pemuda motor setiap agenda perubahan yang terjadi di Indonesia, mulai dari kemerdekaan 1945 hingga bergulirnya reformasi.

Bahkan, kini proses regenerasi dimana para pemuda mendominasi berbagai lini kehidupan bangsa tengah terjadi. Yang paling nyata, nampak pada komposisi mereka di DPR dan juga DPRD.
 
Demikian ungkap KRT. Abhiram Yudonagoro saat Rakyat Merdeka Online bertanya ihwal pandangannya tentang pemuda. Kalau digambarkan dalam kata singkat, komitmen perjalanan hidup yang dialami Vice Chairman Commitee for AseanYouth Cooperation (CAYC) ini adalah berada di garda terdepan bangsa.
 

 
Sayangnya, lanjut dia, pemuda saat ini mengalami degradasi kepemimpinan. Dulu, saat masa-masa proklamasi, kaum muda berjuang untuk kemerdekaan guna membangun masa depan yang lebih baik. Hal itu dilakukan dengan mendorong kaum muda yang memiliki potensi untuk tampil ke depan. "To be a leader, walk behind them," kata pepatah Inggris. Ya, untuk menjadi seorang pemimpin berjalanlah di belakang 'mereka'.
Apa yang terjadi pada hari ini tidak begitu. Semua berlomba dengan segala cara untuk tampil di depan. Upaya saling menjatuhkan, merendahkan, dan menjegal antar sesama kaum muda yang punya potensi pun jadi rutinitas.
 
Akibatnya, kata pria dengan nama lengkap KRT. Abhiram Singh Yadav itu, adalah perpecahan dan perselisihan. Organisasi yang umumnya dipimpin kaum muda mengalami dualisme. Mereka lupa akan semangat "Sumpah Pemuda" dan amalan-amalan Pancasila yang memiliki ruh persatuan dan kesatuan.
 
Abhiram lahir di India, 21 Juni 26 tahun silam dari pasangan Jai Singh Yadav dan Satyanama Yadav (almarhum). Sejak kecil, Abhiram sangat terpengaruh dengan suasana keilmuan yang dibangun oleh sang ayah, yang tak lain adalah profesor di Universitas Gajah Mada, Jogyakarta. Hal inilah yang membuat Abhiram menjalankan aktivisme gerakan dan keorganisasiannya atas basis epistimologi yang kuat sejak dulu, sekarang dan ke depan nanti. Sementara dari sang ibu, Abhiram terinspirasi untuk selalu berjuang dalam keteguhan niat dan kesabaran diri.
 
Yang perlu dilakukan kaum muda saat ini, kata dia, adalah kembali mendalami filosopi Pancasila dengan mengutamakan persatuan, meningkatkan kreativitas dan karya di atas kepentingan penampilan. Rasa ingin selalu tampil di depan harus dihilangkan.
 
Dan yang paling penting, kata Abhiram yang pernah mengenyam pendidikan di Yogyakarta International School, SDN Serayu II Yogyakarta, SLTPN 5 Yogyakarta, Sekolah Gandhi (O'level), dan Jakarta Institute of Management, kaum muda saat ini harus meningkatkan skill sehingga bisa turut memajukan perekonomian bangsa.
 
"Hal yang paling menghambat negeri kita untuk maju, khususnya kaum muda, adalah ekonomi kita terlampau tergantung pada asing. Hal ini dikarenakan Pemerintah kita dari masa ke masa lalai sehingga gagal terciptanya industri dasar (base industry)," selorohnya.
 
Diungkap dia, industri dasar dalam hal ini adalah membangun industri dimana industri tersebut bisa menciptakan industri yang lain. Dengan begitu, akan menyerap banyak tenaga kerja dan menciptakan mesin-mesin yang dapat meningkatkan produksi berbagai hal dalam harga yang murah. Contohnya, dengan membuat mesin penggilingan padi, traktor dan lain-lain agar petani bisa membeli dengan harga terjangkau guna meningkatkan produksi pangan nasional. Ataupun membangun industri otomotif atau yang lain.
 
Semua hal tadi, kata Ketua Bidang Luar Negri DPP KNPI periode 2008-2011 masa kepemimpinan Aziz Syamsuddin, dan 2011 hingga saat ini di periode kepengurusan Taufan Nugroho, sebenarnya adalah hal yang sepele. Akan tetapi diperlukan willingness atau keinginan kuat dari pemerintah agar ketergantungan terhadap investor asing bisa dikurangi. Manfaat lainnya, tentu bisa mendongkrak segala skill dan kreativitas kaum muda.
 
Produk-produk karya pelajar SMK sebagus apapun itu, katanya, tidak akan pernah maju jika tidak bisa dibangun mass production. China, India, Jepang atau Vietnam mampu memiliki industri dasar dan sekarang menguasai ekonomi global karena melakukan itu.

"Persoalannnya apakah pemerintah mau mensupport ini?" debat dia.
 
Abhiram yang pernah menjadi Vice Chairman SEA HYC, Ketua DPN Peradah Indonesia, Ketua DPN Pemuda Tani HKTI5, Penggurus Pusat DPP Partai Golkar, Wakil Sekjend DPN SOKSI, Wakil Bendahara DPP BMK 1957, DPP AMPI, Gerakan Mencegah drpd Mengobati (GMDM), dan aktif di Karya Tunas Nusantara (KTN), meneguhkan niat dan jatidirinya untuk selalu meresap perasaan rakyat Indonesia. Kemudian menerjemahkanya dalam suatu rancangan guna menyalurkan aspirasi mereka dalam kerangka membangun bangsa Indonesia yang lebih baik sesuai cita-cita para leluhur bangsa, serta menyelamatkan bangsa dari segala perpecahan dan membangun bangsa yang makmur dan sejahtera.
 
Ke depan, target jangka pendek, Abhiram akan berusaha meresap aspirasi rakyat serta berjuang mewujudkan cita-cita rakyat melalu prosess pemilihan umum untuk DPR RI.

"Saya percaya untuk melakukan suatu perubahan, kita perlu berada di dalam sistem. Karena hanya dengan berada di dalam sistem kita bisa membuat gebrakan dan bertangungjawab atas apa yang kita buat. Dan semua ini perlu dilakukan dengan rendah hati dan keinginan kuat untuk belajar dari kehidupan rakyat di segala segmen kehidupan," janji Abraham yang punya motto hope, change and commitment.

Committee for ASEAN Youth Cooperation (CAYC) sendiri, katanya, sangat penting bagi Indonesia guna memiliki bargaining power yang kuat di kalangan negara-negara Asean. Selain itu, sekaligus juga untuk menciptakan kader pemimpin Asean ke depan yang tentunya bermanfaat agar Indonesia ke depan akan tampil lebih dominan di Asean.

Tahun 2011 Presiden SBY merupakan Ketua Asean. Tentu prestasi ini merupakan suatu pencapaian tersendiri guna mendukung lebih dari 400 agenda pertemuan Asean tahun ini di Indonesia. Banyak kebijakan baru dan revisi terhadap AD/ART lama CAYC yang diusulkan oleh Indonesia pada forum ini dan telah disepakati secara bulat.

Ditambahkan dia, diplomasi di regional Asean sangat penting bagi pemuda Indonesia dimana Asean sangat rawan dengan berbagai konlik perbatasan, budaya, penyelundupan dan bahkan pelanggaran HAM.

"Maka guna memiliki pemimpin muda yang paham akan pentingnya diplomasi di Asean, sangatlah penting agar kaum muda terlibat sejak dini. Menjaga harmoni regional serta membangun kesadaran bersama tentang keragaman dan demokrasi sangatlah penting untuk disosialisaikan di Asean," demikian Abhiram.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya