Berita

sby

Amini Muhammadiyah, Prof. Iberamsyah Sarankan SBY Lempar Handuk

SENIN, 25 JUNI 2012 | 09:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sidang Tanwir Muhammdiyah, Muhammadiyah 2012, yang menyebutkan bahwa kepemimpinan Indonesia selama ini absen ketika diperlukan, lamban, bimbang dan galau dalam mengambil sebuah keputusan diamini.

"Saya sangat setuju itu," ujar Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia Iberamsyah, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Senin, 25/6).

Namun, bagi Iberamsyah, ada hal lain yang menjadi kekurangan Presiden SBY, selaku pemimpin nasional.

"Tapi saya melihatnya bukan ketidaktegasan, tapi ketidakberanian mengambil risiko. Takut mengambil risiko, takut disalahkan orang, akibatnya tidak pernah ada keputusan," ujarnya.

Iberamsyah membeberkan bukti ketidakberanian SBY dalam mengambil keputusan. Antara lain, soal polemik kenaikan harga bahan bakar minyak belum lama ini. Begitu juga, soal penyelesaian masalah di Papua, SBY tidak berani mengambil keputusan.

"Sangat banyak, yang dia tidak berani mengambil keputusan. Karena dia takut berhadapan dengan Amerika, Malaysia, Australia," beber Iberamsyah.

Contoh paling konkret adalah SBY tidak bisa meredakan konflik dan kisruh yang saat ini terjadi di Partai Demokrat. Untuk partai, yang ia dirikan sendiri, SBY tidak bisa hadir memberikan solusi.

Bagaimana kisruh di Demokrat, tidak ada keputusan yang diambil oleh SBY," katanya lagi.

Makanya, bagi Iberamsyah, sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari SBY dalam dua tahun masa sisa kepemipinannya ini. Karena itu, dia berharap SBY untuk mundur saja.

"Tapi kan tidak mungkin dia mundur, harus dimundurkan. Karena tidak ada hasil apa pun yang ia lakukan. Ingat, dia sudah memimpin selama 8 tahun. Bahkan tidak ada presiden pun lebih baik dari sekarang ini," demikian Iberamsyah. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya