Berita

puan maharani/ist

NEGARA GAGAL

Puan Maharani: Pemerintah Introspeksi dan Jangan Cepat Puas

JUMAT, 22 JUNI 2012 | 19:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah sebaiknya legowo menanggapi daftar peringkat yang dirilis lembaga Fund For Peace, dimana Indonesia dicap sebagai negara berpotensi gagal.

"Kita harus introspeksi, apa yang jadi kenyataan survei dan data kemajuan yang selama ini dibangga-banggakan, ternyata dianggap tak seperti itu. Kita harus terima itu," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Puan Maharani, dalam rilis, Jumat (22/6).

Menurutnya, daripada sekadar ribut membuat apologi, lebih baik pemerintah mawas diri dan tak cepat merasa puas atas apa yang dilakukan. Rilis peringkat negara gagal dan berpotensi gagal itu, menurut dia, juga menggambarkan Indonesia masih butuh pemimpin yang lebih bekerja keras.


"Itulah kesimpulannya kalau kita melihat hasil publikasi itu," sebut Ketua DPP PDIP itu.

Dalam daftar peringkat yang dibuat lembaga Fund for Peace, Indonesia menduduki urutan 63 atau masuk kategori peringatan sangat tinggi sebagai negara gagal. Sementara, negara paling gagal dan yang berada pada peringkat pertama adalah Somalia. Sementara Finlandia di posisi paling aman bersama Swiss dan Denmark. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya