Berita

saleh husin/ist

Sekretaris F-Hanura: SBY Tak Pantas Bandingkan Partainya dengan Partai Lain

JUMAT, 15 JUNI 2012 | 14:12 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa masih banyak partai lain yang lebih korup dibanding partainya terus menjadi polemik.

Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin memandang, SBY mengungkapkan itu karena dalam suasana marah.

"Saya kira SBY berpidato dalam suasana agak marah dimana beliau terlihat kurang bijak dalam penyampaiannya sehingga mengaitkan partai lain dalam permasalahan internal yang dihadapinya," ujar Saleh kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 15/4).

"Jadi apa yang kami lihat di televisi dapat kami maklumi. Walaupun hal tersebut tidak sepantasnya beliau ungkapkan di publik," sambung Saleh.

Karena, tambah Saleh, sebagai Presiden, harusnya SBY menjadi pengayom dan tidak membanding bandingkan antara satu partai dengan partai lainnya.

"Dan harusnya ia menyampaikan solusi yang harus dilakukannya untuk perbaikan bangsa kita ke depan," jawab anggota Komisi V DPR ini diplomatis saat ditanya bukankah sebagai Presiden, SBY harusnya malu membeberkan hal tersebut karena sama saja ia telah gagal dalam perang melawan korupsi sebab faktanya korupsi masih merajela sesuai data yang dilansirnya tersebut.

Sebagaimana diketahui, pada acara silaturrahim Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Rabu malam lalu, SBY mengungkapkan ketidakterimaannya bila partainya disebut partai yang paling korup. Karena menurutnya, masih banyak partai lain yang kadernya paling banyak tersangkut kasus korupsi dibanding partainya.

"Saya beri contoh. Di DPRD Provinsi, dalam jangka 2004 hingga tahun ini, 2012, korupsi yang dilakukan oknum Demokrat 3,9 persen atau peringkat 5 dari seluruh partai. Masih ada 4 partai lain di atas kita. Masing-masing  ada 34,6 persen, 24,6 persen, 9,2 persen dan 5,32 persen. Total 75 persen," beber SBY.

Sedangkan untuk DPRD Kabupaten/Kota pada periode yang sama Demokrat menempati peringkat tiga dengan 11,5 persen, terkait kader partai yang terlibat kasus korupsi. Di atasnya, terang SBY, masih ada dua parpol, masing-masing 27 persen, dan 14,4 persen.

"Sedangkan untuk tingkat Menteri, DPR, Gubernur, dan Wali Kota/Bupati, oknum PD juga menempati posisi tiga. Di bawah dua parpol. Diatasnya masih ada dua parpol dengan angka 33,7 persen, dan 16,6 persen," unkap SBY saat itu. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya