Berita

anas-sby/ist

Syahganda Nainggolan: Telikung Anas Urbaningrum, SBY Tak Mendidik Cara Berpolitik Santun!

KAMIS, 14 JUNI 2012 | 19:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dinilai sedang melakukan ‘kudeta terselubung’ terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Hal ini terlihat dari sepak terjang SBY belakangan ini yang menelikung posisi Anas Urbaningrum. Antara lain SBY hanya mengundang pucuk pimpinan daerah beserta elit Partai Demokrat tingkat pusat pada acara pertemuan di Cikeas, Bogor, Selasa malam (12/6) lalu.

"Sebagai seorang Presiden yang tidak boleh lepas dari kaidah-kaidah berkonstitusi, tindakan SBY itu dapat dipandang mengangkangi kepatutan aturan main organisasi partai. Tidak mendidik ke arah terbangunnya pembelajaran politik secara benar dan etis bagi masyarakat luas, khususnya kader Demokrat tingkat bawah yang mencintai partainya," jelas Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan di Jakarta, Kamis (14/6).

Dikatakan, meski Anas kini dihadang oleh isu berat terkait korupsi, namun keberadaannya selaku ketua umum Partai Demokrat yang dihasilkan melalui keputusan tertinggi dari forum kongres, tetap harus dihargai demi terjaganya wibawa konstitusi partai baik de facto maupun de jure.

"Sedangkan menyangkut dugaan kasus keterlibatan Anas dalam hal yang diramaikan publik seperti korupsi, Presiden SBY bisa bersikap tegas untuk menyerahkannya pada proses hukum yang berlaku di negara ini," ujarnya.

Selanjutnya, tambah Syahganda, bilamana kepemimpinan Anas akan membawa risiko penjatuhan pun, terdapat tata tertib yang telah dirumuskan bersama sebagaimana diatur Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

Menurut Syahganda, langkah SBY yang tendensius dalam upaya menyisihkan Anas jelas menjadi bumerang guna perjalanan menegakkan kehormatan Partai Demokrat di lingkungan internal, sehingga bukan saja melukai perasaan kader-kadernya, tetapi lebih jauh berakibat melemahkan semangat para kader. Bahkan, dimungkinkan cara-cara tidak terpuji SBY itu, diikuti oleh para petualang partai di dalam Demokrat.

"Yang paling fatal adalah buat masyarakat umum, karena pembelajaran politik model SBY ini sama sekali tidak bermartabat dengan merusak mekanisme organisatoris serta faktor etika. Nah, kalau hal ini dipraktikkan oleh elemen lain, tentu semakin rusak tatanan kemasyarakatan dan kepolitikan bangsa," katanya.

Syahganda menyebutkan, perilaku Presiden SBY berbanding lurus dengan karakter rezim Soeharto jika menunjukkan ketiadaksukaan pada kepemimpinan partai, yang kerap mengarahkan hasrat politiknya untuk tujuan ‘menggulingkan’ seseorang dari jabatan ketua umum.

"Jadi, sebagai anak bangsa yang cinta akan demokrasi, saya mengharapkan SBY tidak berperilaku sama dengan Soeharto. SBY harus menjadi Presiden yang bermoral sekaligus negarawan, walau di sisi lain menjabat Ketua Dewan Pembina Demokrat," demikian Syahganda. [zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya