RMOL. Dari generasi ke generasi, Belanda adalah tim dengan komposisi pemain yang selalu disegani dunia. Mulai dari era Johann Cruyf, Marco van Basten, Seedorf, Ruud van Nistelrooy hingga Robin van Persie, tim Oranje selalu disesaki pemain berkelas.
Pemain asal Negeri Kincir Angin itu pun kerap kali menjadi bintang di liga-liga top Eropa. Saat ini, van Persie (Arsenal, Inggris) dan Arjen Robben (Bayern Muenchen, Jerman) adalah dua nama yang mencolok. Jangan lupa Wesley Sneijder (Inter Milan, Italia), Ibrahim Afellay (Barcelona, Spanyol) dan masih banyak lagi.
Untuk merebut piala Henri Delaunay tahun ini, tim yang punya mars "Hup Holland Hup" itu menyertakan empat pemain muda mereka yang diproyeksikan untuk masa depan, yaitu Luuk de Jong, Luciano Narsingh, Kevin Strootman dan Jetro Williems. Rata-rata umur mereka masih di bawah 23 tahun.
Regenerasi di Timnas Belanda terkenal luar biasa cepat. Namun, kehebatan para pemainnya sayang sekali tidak diikuti dengan prestasi di kancah internasional. Timnas Belanda hingga kini dijuluki "raja tanpa mahkota".
Terakhir memenangkan Euro adalah tahun 1988. Sisanya mereka hanya menempati peringkat kedua dan bahkan di ajang Piala Dunia pun mereka sudah tiga kali cuma menjadi runner up.
Piala Dunia 2010 mungkin menjadi gambaran tepat untuk itu. Belanda tidak terkalahkan dari fase penyisihan hingga babak final, hingga akhirnya harus mengakui keunggulan Spanyol setelah menempuh perpanjangan waktu.
Modal besar kali ini dibawa anak asuhan Bert van Marwijk. Tim mereka jauh lebih siap. Robin van Persie sedang dalam performa terbaik dan Robben yang ingin menuntaskan gelar treble runner-up nya musim ini.
Kemenangan demi kemenangan sampai berhasil membawa pulang trofi ke kampung halaman mereka pasti akan bermakna banyak. Selain memutus tradisi juara dua, gelar juara tentu efektif membungkam mulut para suporter rasis yang sering melecehkan pemain mereka yang berkulit gelap.
[ald]