Berita

Dunia

KRISIS SURIAH

Pemerintah Bantah Bertanggungjawab Atas Kebiadaban di Houla

SENIN, 28 MEI 2012 | 12:35 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

RMOL. PBB telah menyatakan sebanyak 92 orang terbunuh dalam 1 jam di Suriah di kota Houla, Suriah Tengah, termasuk 32 anak-anak. Sedangkan laporan lain menyebut jumlah yang lebih banyak, sekitar 109 orang tewas.

PBB juga dikabarkan telah merilis video yang menggambarkan kengerian luar biasa di kota itu, jasad anak-anak terekam gambar dengan keadaan terbungkus plastik dan dipisahkan dengan jasad orang dewasa.

Jenazah anak-anak itu tampak masih mengenakan piyama yang berlumur darah dengan keadaan kepala mereka yang hancur. Mereka dibantai menggunakan artileri dan tank baja. PBB menyatakan, aktivis Suriah mengklaim bahwa banyak warga yang tewas dibantai dengan senjata tajam.


Oposisi Suriah menuduh ini semua perbuatan rezim Presiden Bashar Al Assad. Sedangkan pemerintah menuduh kebiadaban itu perbuatan kelompok teroris Al-Qaeda. kengerian dan pembantaian demi pembantaian dalam revolusi menjatuhkan pemerintahan Assad sudah memasuki bulan ke 15 saat ini.

Aktivis juga menyatakan mereka mendapat permintaan pertolongan dari kota Houla pada Jumat siang pekan lalu, ketika penyerangan dimulai. Mereka juga menyatakan pihaknya telah mencoba meminta pertolongan PBB untuk mengunjungi Houla dengan harapan kehadiran para tentara baret biru itu bisa melindungi rakyat setempat. Namun mereka datang sehari kemudian, tidak sempat menyelamatkan warga dan mulai menghitung jumlah korban.

Seperti diberitakan kantor berita Times, Pemerintah Suriah menolak bertanggungjawab atas pembantaian itu. Juru bicara luar negeri Suriah, Jihad Makdissi, menyatakan dalam konfrensi pers di Damaskus, bahwa tank milik pemerintah tidak ada di kota Houla dan tidak ada persenjataan berat yang diarahkan kepada warga setempat.

Ia justru mengatakan bahwa teroris bersenjata, lengkap dengan mortir dan misil anti-tank mereka, yang bertanggung jawab atas pembantaian itu.

"Suriah dituduh sebagai sumber kebohongan, kami memposisikan militer dan komite hukum untuk kasus itu (Houla) untuk mulai investigasi, dan hasilnya akan keluar dalam beberapa hari ke depan" jelasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya