Berita

presiden sby/ist

CAPRES DEMOKRAT

Rachland Anjurkan Rekan-rekannya Tidak Tempatkan SBY di Posisi Sulit

SABTU, 26 MEI 2012 | 10:19 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Masing-masing kader Partai Demokrat diperbolehkan berpendapat tentang siapa tokoh politik di partainya yang pantas maju bertarung di bursa Pilpres 2014. Namun seharusnya mereka mencegah kesan seolah sudah ada proses politik di Majelis Tinggi.

Demikian disampaikan Sekretaris Departemen HAM DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik,  dalam acara polemik "Politik Dinasti di Negeri Demokrasi", di Warung Daun, Cikini Raya 26, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5). Hal itu dikatakannya untuk menyikapi isu kuat pencalonan Kristiani Yudhoyono atau Ani Yudhoyono sebagai capres Demokrat.

Bagi setiap kader Demokrat, pintanya, di samping mengekspresikan pengakuan akan kemampuan dan popularitas Ani Yudhoyono yang tinggi, harusnya sadari bahwa sudah tiga kali pertemuan terbuka dan satu kali pertemuan tertutup Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono, menegaskan apabila tugasnya berakhir sebagai presiden maka dia dan keluarga akan memilih istirahat dari perpolitikan.


"Presiden mengatakan bahwa tidak akan memajukan dan tak akan mengizinkan anggota keluarganya mencalonkan diri. Itu harus dihargai dan dihormati. Jangan tempatkan presiden dalam posisi yang sulit, dibatasi pilihannya oleh kader Demokrat," pinta Rachland.

Pengakuan kader-kader Demokrat atas kemampuan Ibu Ani , dia anjurkan, lebih baik dipahami sebagai pengakuan memang Si Ibu Negara adalah figur penting dalam partai.

"Itu adalah semacam respons pertanyaan 'apakah Demokrat akan besar di tengah kondisi begini'. Sekarang ini, Demokrat bersih-bersih dulu baru bisa membangun," tegasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya