RMOL. Puluhan orang mengenakan rompi warna hijau dan kemeja koko tangan panjang tampak duduk-duduk di depan pintu gerbang rumah berlantai dua di Jalan Tebet Dalam IV Nomor 29, Jakarta Selatan. Rumah ini menjadi markas Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi).
Sejak pagi rumah ini sudah dipenuhi pengurus organisasi yang bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Jabodetabek. Sekitar pukul 14.30, mobil Toyota Camry hitam berhenti di depan gerbang. Puluhan orang yang sebelumnya duduk-duduk segera berdiri dan membentuk pagar betis.
Pintu belakang mobil dibuka. Bachtiar Chamsyah yang diÂtunggu-tunggu sejak tadi akhirÂnya keluar dari mobil. Dengan senyum mengambang tokoh senior Parmusi yang mengenakan batik panjang warna hijau muda dengan kombinasi merah muda itu menyalami satu per satu orang di depan pagar.
Sambil berjalan ke arah dalam, bekas menteri sosial ini sempat melirik karangan bunga yang diÂpasang di tengah-tengah halaÂman. Karangan bunga tersebut bertuliskan “Kami dari Parmusi Mengucapkan Selamat Datang dan Bergabung Kembali Pada Pak Bachitar Chamsyah.â€
Di dalam rumah, ternyata ada sudah berkumpul puluhan orang pria dan perempuan. Bachtiar lalu mengambil posisi di tengah untuk menerima ucapan dari mereka.
“Kami akan mengadakan tasyakuran untuk Pak Bachtiar Chamsyah yang hari ini (keÂmarin—red) telah resmi bebas dari masa tahanannya di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta TiÂmur,†jelas Juffa Shadik, penguÂrus DPP Parmusi.
Untuk hajatan itu, di markas Parmusi dipasang tenda besar dengan kombinasi warna hijau dan putih. Tenda itu menutup sebagian jalan di depan gerbang. Dua karangan bunga diletakkan di sisi kanan dan kiri pintu gerbang.
Kemarin sekitar pukul 13.00 Bachtiar meninggalkan Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP yang divonis bersalah karena koÂrupsi proyek pengadaan mesin jahit, sapi impor, dan kain sarung di Departemen Sosial era 2003-2008 resmi bebas. Masa hukuÂman telah dijalaninya.
Sebelumnya, Bachtiar sempat menghirup udara bebas pada 24 Januari lalu. Sebab masa penaÂhanannya sudah habis sementara putusan kasasi atas perkaranya belum terbit.
Mahkamah Agung (MA) meÂmuÂtuskan Bachtiar tetap bersalah dan dihukum penjara selama 20 bulan. Lantaran Bachtiar sudah diÂtahan sejak di tingkat penyidiÂkan, penuntutan maupun persiÂdangan, dia tinggal menjalani sisa masa hukumannya selama beÂbeÂrapa bulan saja.
Pemantauan Rakyat Merdeka, tamu terus berdatangan ke DPP Parmusi untuk memberikan seÂlaÂmat kepada Bachtiar yang baru saja bebas. Sambil berbinÂcang-bincang dengan para tamu, seÂnyum bahagia tak pernah pupus di bibirnya. Terkadang, pria yang pernah lupa mengenakan peci hiÂtam ini sempat tertawa ringan.
Usai melaksanakan Shalat Ashar berjamaah, acara tasyakuÂran dimulai. Bachtiar yang sudah berganti pakaian dengan seragam Parmusi mendapatkan jatah keÂdua untuk menyampaikan sambutan.
Sambutan yang berjalan sekitar satu jam itu, dimulai dari cerita-cerita ringan Bachtiar semasa menÂÂdekam di dalam rutan. SamÂbil bercerita, pria yang pernah dua kali menjabat sebagai menÂteri ini kerap menyampaikan ceÂrita lucu yang membuat orang di dalam ruangan tertawa.
“Ada banyak kenangan yang saya peroleh selama di dalam rutan. Mulai dari yang baik, sampai hal-hal lucu. Biar begini-begini, saya itu dikenal sebagai kepala Suku di dalam Rutan CiÂpinang,†tutur Bachtiar.
“Yang pasti, 20 bulan di dalam rutan banyak menimbulkan perubahan di dalam diri saya. SeÂkarang kalau shalat, sujud saya lebih lama lho. Dan malam saya lebih suka berzikir,†tambahnya.
Di akhir sambutannya Bachtiar menyampaikan informasi yang membuat kaget banyak orang di dalam ruangan tersebut. Dengan mantap Bachtiar menyampaikan rencana dirinya yang akan menikah lagi pada bulan Juni mendatang.
“Janganlah kamu terlalu lama hidup menduda, itu sungguh tidak enak. Makanya Insya Allah tanggal 10 Juni nanti, saya akan menikah,†kata Bachtiar.
Lantas Bachtiar memÂperÂsiÂlakan seorang wanita berÂkeÂruÂdung dan berbusana hijau yang ada di sebelah kiri ruangan untuk berdiri. Kepada semua yang hadir Bachtiar memperkenalkan kalau wanita itu tersebut adalah calon istrinya.
“Ini calon istri saya. Karena sudah saya kenalkan sekarang, jangan sampai besok ketika saya sedang jalan dengan dia, nanti timbul fitnah,†katanya sambil terÂsenyum.
Wanita yang diperkenalkan itu sempat melambaikan tangan sambil tersenyum simpul. Tak lama wanita ini hanya duduk meÂnunduk bersama belasan wanita lainnya yang ada di dalam ruangan tersebut.
Perempuan calon istri Bachtiar itu diketahui bernama Indah HaÂyati. Pernikahan akan dilangÂsungÂkan di Banjarnegara, Jawa TeÂngah. Untuk diketahui, BachÂtiar yang kini berusia 67 tahun berÂstatus duda. Pada 2009 lalu, RoÂsÂhidah Hanum, istrinya wafat tahun karena mengidap kanker.
Kembali Ke Politik Dan Dampingi Jusuf Kalla
Setelah keluar dari bui, Bachtiar Chamsyah kembali memegang tampuk kepeÂmimÂpinan Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi). Walaupun terÂjerat kasus hukum, posisinya belum digeser di organisasi yang bernaung di bawah PPP itu.
“Kami senang Pak Bachtiar kembali. Kegiatan yang selama ini saya pegang selaku Sekjen, mulai hari ini akan dikemÂbaliÂkan pada Pak Bachtiar selaku ketua umum Parmusi,†ujar SekÂjen Parmusi Imam Suhardjo.
Menurut Imam, Parmusi tak vakum karena tiada Bachtiar. Selama ini, kata dia, ada banyak kegiatan yang dilakukan ParÂmusi, terutama menyikapi berÂbagai permasalahan nasional.
“Sekarang, setelah kembaliÂnya Pak Bachtiar, tentu seÂmaÂngat kami untuk melanjutkan roda organisasi akan semakin beÂsar. Terus terang, kami sudah tidak sabar untuk kembali beÂkerjasama dengan Pak BachÂtiar,†ujarnya.
Bachtiar Chamsyah yang baru saja bebas dari Rutan CiÂpiÂnang, Jakarta Timur menyaÂtakan kesiapannya untuk terus berkiprah di kancah politik. Politisi PPP ini menegaskan bahÂwa dirinya tidak akan beruÂbah, hanya karena mendekam selama 20 bulan ini.
“Negara memang sukses mengurung badan saya, tapi tidak pernah berhasil menguÂrung ideologi saya. Saya tetap ada dan seperti sediakala,†ujar Bachtiar.
Pria kelahiran Aceh, 31 DeÂsember 1945 ini sempat meÂnyingÂgung soal penegakan hukum yang tidak konsisten. MeÂnurutnya, kadang kala keÂpastian hukum tergantikan dengan dendam politik yang menilai benar dan salah itu seÂcara subyektif. “Contohnya, kebijakan yang disepakati dan telah dijalankan ternyata dinilai salah, sebab diÂtinjau pada masa yang berÂbeda,†katanya.
Karena itu, politisi senior PPP ini mengimbau agar pejaÂbat negara lainnya lebih berhati-hati dalam mengambil kebiÂjaÂkan. Apa yang terjadi paÂda diriÂnya selama ini, kata dia, bisa menjadi yursprudensi bagi siÂapa pun orang yang kini tengah menjabat.
“Mereka yang saat ini meÂmimpin dimana kebijakan-keÂbijakan yang diambilnya diÂnyatakan tidak bersalah pada hari ini. Dimasa mendatang, bisa saja dinilai bersalah dan diÂpenjarakan,†ujarnya.
Selain akan kembali aktif di Parmusi, Bachtiar juga akan kembali aktif di Palang Merah Indonesia (PMI). Sebagaimana diketahui, Bachtiar merupakan Wakil Ketua Umum PMI mendampingi Jusuf Kalla.
“Saat bebas pertama dulu, Pak JK (Jusuf Kalla) sudah meminta saya untuk kembali mendampinginya. Dan saya bilang ke Pak JK, saya akan terus mendampinginya hingga masa jabatan berakhir,†teÂgasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44