Julian Aldrin Pasha
Julian Aldrin Pasha
RMOL.Presiden SBY ke Bali pekan lalu bukan untuk jalan-jalan. Tapi ada dua agenda penting. Pertama, membahas mengenai perekonomian nasional. Kedua, reuni alumni Akabri lulusan 1973.
“Kalau diasumsikan atau diÂperkirakan reuni ini terkait deÂngan pembahasan tentang isu-isu politik terkini, saya kira tidak seÂperti itu,†kata Juru Bicara PreÂsiden Julian Aldrin Pasha kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Rabu (16/5).
Berikut kutipan selengkapnya:
Masa sih tidak ada pemÂbaÂhaÂsan tentang isu politik?
Acara tersebut sebagaimana kita ketahui merupakan acara rutin dalam peringatan reuni di lulusan taruna Akabri. Ini bukan sesuatu yang sangat luar biasa atau yang baru. Tapi rutin diÂselenggarakan.
Dengan kekompakan lulusan 1973 ini menjadikan acara terÂsebut menjadi sukses sesuai peÂrencanaan yang diharapkan. Acara tersebut sifatnya intern. Itu dilaksanakan demi memperkuat silaturahmi antar mereka.
Apa isi pertemuan SBY deÂngan Prabowo Subianto?
Saya kira bisa dikonfirmasi langsung kepada Pak Prabowo Subianto, apakah betul ada perÂtemuan dan apa yang dibicaraÂkan. Yang jelas, beliau tidak terÂmasuk di dalam lulusan 1973. Tetapi itu hal y ang biasa saja.
Saya kira tidak ada tujuan politik-politik praktis atau memÂbicarakan mengenai isu politik 2014. Tidak sedikitpun kekhaÂwaÂtiran Pak SBY dalam menyiÂkapi isu-isu para pengemuka, baik dalam bidang politik atau bidang lainnya.
Bukannya Istana yang meÂnyelenggarakan acara ini?
Bukan protokol Istana yang mengurus itu. Mereka saling berkomunikasi dan ada panitia yang dikelola mereka sendiri. Itu merupakan kegiatan setiap angÂkatan kesatuan. Mereka semuaÂnya hadir dan menyewa tempat sendiri.
Saya rasa, sesuatu yang sangat wajar untuk melakukan reuni. Saya kira, hal itu terlalu teknis. Saya sendiri mempunyai inforÂmasi terbatas. Karena ini internal mereka.
Acara tersebut bukan acara kenegaraan, bukan protokol istana yang mengurusi itu. MeÂreka kan sudah terbiasa disiplin. Pasti itu bukan sesuatu yang sulit bagi mereka.
Ada yang menilai ini ada kaiÂtannya dengan politik, tanggaÂpan Anda?
Lebih baik jika itu dilihat seÂcara utuh. Mereka tidak lagi aktif di dalam militer dan kepolisian. Tetapi berkumpul. Itu hanya untuk reuni untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa dan berÂmanfaat.
Jujur saja, saya tidak ikut dalam acara itu meski pun saya ada di Bali. Tapi itu kan acara intern. Saya harus menghormati acara mereka.
Ada kabar menyebutkan bahÂwa reuni itu untuk dukuÂngan terhadap Djoko Suyanto menjadi capres 2014, apa benar begitu?
Itu kan spekulasi. Silakan ditanya langsung. Kalau memang adanya seperti itu, saya juga ingin mendengar apa dasar pemikiranÂnya, alasan dan argumentasi.
Saya rasa, kabar itu bisa digali. Kalau ada kelompok masyarakat atau individu yang berbicara mengenai figur yang pantas jadi calon presiden, itu sah-sah saja. Dalam iklim demokrasi, siapa saja boleh menjadi calon preÂsiden.
Acara tersebut dihadiri siapa saja?
Saya kira banyak sekali dari seluruh Indonesia. Tapi saya tidak tahu pesisnya berapa. Perkiraan saya, usia paling muda sekitar 60-an tahun. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47