tb hasanuddin/ist
tb hasanuddin/ist
RMOL. Pemerintah tidak serius menangani radikalisme di dalam negeri. Di era reformasi ini, tindak dan penyebaran pahamnya kian mengkhawatirkan.
"Program meredam radikalisme yang didengung-dengungkan pemerintah selama ini nyaris tak terdengar lagi, cuma 'hangat-hangat tahi ayam'," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada wartawan, Kamis (17/5).
Padahal, menurutnya, ada dua hubungan mendasar dalam teori transformasi dari radikalisme menuju teroris. Pertama, terbentuknya "kondisi juang" sebuah perlawanan. Pada kondisi ini para pelaku berjuang lewat opini dan bahkan politik agar pemerintah dan aparat semakin toleran terhadap radikalisme.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54