RMOL. Satu korban kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak, Jawa Barat, pekan lalu, sudah teridentifikasi tim DVI Polri.
Hal itu dijelaskan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli, dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (16/5).
"Korban punya data base dental yang bagus dan sudah dicocokkan dengan data post mortem," terang Boy.
Hingga kini, masih Boy Rafli, identifikasi terhadap korban-korban lain yang berhasil dievakuasi masih berlangsung.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat agar bisa cepat menunjukkan hasilnya" ujar Boy.
Sementara itu, sejauh ini sudah ada 34 sidik jari yang sudah bisa dianalisa. Totalnya sampai pukul 14.00 WIB sudah 30 kantong yang diterima tim DVI, termasuk lima kantong jenazah berisi properti.
Kepala Pusdokes Mabes Polri, Kombes Anton Castilani, menyatakan bahwa satu jenazah sudah bisa teridentifikasi melalui hasil data gigi geligi yang dikumpulkan.
"Korban memiliki data gigi geligi yang bagus, mulai dari tambalan, perawatan akar gigi dan sebagainya," terangnya.
Namun, Polri pun menyatakan pihaknya belum bisa mengumumkan siapa nama dari korban tersebut secara pasti. Dia cuma menjelaskan bahwa jenis kelamin korban yang sukses teridentifikasi adalah laki-laki berkewarganegaraan Indonesia.
"Jadi, menurut tim forensik dental Polri, dan yakin 100 persen sudah bisa teridentifikasi bahwa jenazah tersebut adalah jenazah si A," lanjutnya.
"Tim DVI akan menghubungi keluarga, akan menjelaskan progres selanjutnya. Kami tidak mengumumkan lewat media, karena takut ada kemungkinan kesalahpahaman," jelas Anton.
[ald]