Berita

presiden mencium ibu negara/ist

POLING

Pantaskah Ani Yudhoyono Dicalonkan?

SELASA, 15 MEI 2012 | 18:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Terhitung lebih dari dua kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan komitmen, tidak akan memajukan anggota keluarganya bertarung di Pilpres 2014. Tapi semakin SBY mengumbar janji, tak kunjung reda kecurigaan sebagian publik dan elit politik bahwa politik Dinasti Cikeas akan diawetkan.

Pertama, dia mengizinkan anak bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono, menjadi Sekjen DPP Partai Demokrat. Bukan tidak mungkin, SBY akan memuluskan anggota keluarganya ke arena 2014. Nama Ibu Negara, Ani Yudhoyono, paling kuat dipergunjingkan.

Kristiani Herawati Yudhoyono, yang akhir-akhir ini diisukan kerap jatuh sakit dan sempat menjalani pembedahan di RSPAD Gatot Subroto tengah Maret lalu, dianggap bak mata air di tengah kering kerontangnya tokoh mumpuni di internal Demokrat.


Sejak berdirinya sampai sebesar sekarang, SBY-lah figur sentral di partai. Demokrat bisa disebut sebagai partai yang jarang diterpa badai perpecahan dan minim faksionalisasi karena peran besar Yudhyono. Kalau ditilik ke belakang, cita-cita utama awal berdirinya partai ini pun untuk mengantarkan SBY ke puncak kepemimpinan nasional.

Di struktur partai, SBY juga yang memegang sekaligus jabatan-jabatan strategis partai, mulai dari Ketua Dewan Pembina, Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Kehormatan partai. Bisa dibilang, semua kebijakan penting partai mesti lewat persetujuannya.

Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum, yang sempat disebut beberapa kalangan sebagai "SBY kecil", tadinya begitu bersinar. Gaya berpolitiknya dinilai mirip SBY sehingga disebut-sebut cocok untuk meneruskan estafet kepemimpinan nasional.

Sayang, kasus-kasus korupsi menodai reputasinya yang kinclong. Meski baru disebut-sebut dan satu kali dipanggil bersaksi dalam kasus wisma atlet, nama eks anggota KPU itu sudah tersudut.

Nazaruddin dan Angelina Sondakh cukup mengotori birunya partai, kini Demokrat membutuhkan tokoh yang bersih dari pemberitaan korupsi setelah sekian lama jadi bulan-bulanan.

Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, pernah menyatakan, tidak ada yang sekelas SBY dalam hal kenegarawanan, kesantunan dan kejujuran berpolitik. Namun, dibandingkan tokoh yang lain, semisal Sri Mulyani yang juga sempat disebut sebagai capres simpanan SBY, Ani Yudhoyono disebut Ruhut sebagai figur terpantas dicalonkan karena lebih jelas pengabdiannya untuk bangsa.

Lembaga survei Reform Institute pernah merilis hasil survei capres yang menempatkan Ani Yudhoyono bersama empat calon lain (Oktober 2011). Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terpilih sebagai calon presiden terpopuler. Ia berada diurutan teratas dengan 13.58 persen. Di tempat kedua, pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dengan 8.46 persen. Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berada diperingkat ketiga dengan 7.06 persen, politisi senior dari Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid 5.17 persen dan Ani Yudhoyono dengan 4.13 persen

Adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena yang membuat berita politik ramai lagi oleh nama Ibu Negara. Dengan nada yakin, Wakil Ketua MPR itu yakin pencalonan Ani cuma menunggu restu sang suami. Sebelumnya, Melani menyanjung habis Ani. Menurutnya, Ani sudah banyak belajar dari SBY bagaimana memimpin negara. Ani juga sangat mengayomi dan peduli daerah.

Di berbagai kegiatan, lanjut Melani, Ani juga sudah menunjukkan potensinya. "Apa yang dipidatokan Ibu Ani juga terlihat sangat menujukkan potensinya. Saat ke daerah, dia juga sangat memperlihatkan kepeduliannya pada daerah itu dan perempuannya," jelasnya.

Para kader pun menyambut wacana itu dengan antusias, kontras dengan sikap keras SBY yang berkali-kali menegaskan tidak ingin mendorong keluarganya bertarung di Pilpres.

Tampaknya SBY mesti meluruskan isu pencalonan Ani Yudhoyono jika tak ingin dicap bohong. Mungkin saja SBY tak akan pernah mencalonkan istrinya maju ke Pilpres, tapi bagaimana kalau Ani dicalonkan? Apa sikapnya?

Sambil menanti klarifikasi Presiden Yudhoyono, tepatlah jika Rakyat Merdeka Online membuka kembali poling menyangkut isu Ani Yudhoyono. Menurut Anda, pantaskah bila Ani Yudhoyono dicalonkan atau bahkan menjadi Presiden RI?
[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya