Berita

Teuku Faizasyah

Wawancara

WAWANCARA

Teuku Faizasyah: Hubungan Rusia-Indonesia Solid, Tak Terpengaruh Kecelakaan Sukhoi

SABTU, 12 MEI 2012 | 11:20 WIB

RMOL. Hubungan bilateral Indonesia dengan Rusia tidak masalah dengan adanya kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5).  

“Hubungan kedua ne­gara so­lid. Sesaat sete­lah pe­sa­wat itu kecela­kaan, Pre­­siden Rusia Vla­dimir Pu­tin lang­sung menele­pon Pre­siden SBY untuk me­nyampai­kan be­langsung­kawa,” ujar  Staf Khu­sus Presi­den Bidang Hu­bungan Luar Ne­geri, Teuku Faizasyah, ke­pada Rakyat Mer­deka, kemarin.

Bukan itu saja, lanjut Teuku Faizasyah, Putin juga mena­war­kan kerja sama untuk proses iden­tifikasi forensik.

“Presiden Putin menawarkan kerja sama untuk mengirimkan pakar yang akan mengidentifikasi reruntuhan pesawat,’’ katanya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Anda yakin tidak mempe­nga­ruhi hubungan kedua negara?

Ini kan pesawat untuk komer­sial. Tidak tepat jika masalah ini dikaitkan dengan hubungan bila­teral kedua negara.

Justru yang harus digarisba­wahi, ada komunikasi pada ting­kat tertinggi antara Presiden Pu­tin dengan Presiden SBY, untuk mem­bahas langkah-lang­kah apa yang bisa dilakukan. Jus­tru dari pembicaraan itu ter­cermin bah­wa hubungan bilate­ral negara sangat solid.


Kapan komunikasi itu dila­ku­kan?

Sesaat setelah kecelakaan ter­sebut. Kedua kepala negara lang­sung mengucapkan belasung­kawa yang mendalam kepada korban yang meninggal. Selan­jutnya ada kesepakatan untuk membangun kerja sama dalam hal identifikasi atau forensik je­na­zah dan juga serpihan-ser­pihan pesawat. Ini cerminan bahwa hubungan bilateral kita sangat baik.


Dalam pem­bica­raan itu apa di­­ba­has mengenai du­gaan ke­cu­ri­gaan adanya sa­bo­tase da­lam ke­celakaan ini?

Kalau yang saya ikuti pem­bi­caraan telepon itu, nuansanya sa­ngat positif. Ini sebagai mu­si­bah. Berangkat dari mu­sibah ini ke­dua ne­gara be­­ru­­saha untuk da­pat be­kerja sama untuk mencoba menga­tasi atau menangani per­masalahan yang terjadi. Tidak ada pembahasan hal-hal lain di luar yang saya sebutkan itu.


Berapa tim dari Rusia yang di­sepakati untuk didatangkan ke Indonesia untuk menangani kecelakaan tersebut?

Disepakati yang datang dari tim forensik, dan dari bagian re­konstruksi pesawat. Tentunya komponen ini yang kerja sama dengan kita untuk mencari pe­nyebab kecelakaan tersebut.


Apakah ada komunikasi lan­jutan yang dilakukan antar dua pe­merintahan mengenai kecela­kaan Sukhoi ini?

Sebenarnya komunikasi pada tahap tertinggi itu kan hanya mem­buka jalan bagi kerja sama tataran di bawahnya. Tentunya melalui interaksi tersebut otoma­tis akan berlangsung suatu ko­munikasi di tataran tingkat men­teri dan lain-lain. Yang akan di­laporkan kepada Presiden ma­sing-masing mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan ke depannya.  


Apa Kedutaan Rusia telah ber­temu dengan Presiden SBY ter­kait masalah ini?

Tidak ya. Ini kan ada levelnya tersendiri. Komunikasi pada jaja­ran antar kepala pemerintahan sudah terjadi. Kalau dubes ya dengan mitranya, dengan kemen­terian luar negeri atau dengan pihak-pihak yang menangani di lapangan.

Kedubes telah melakukan ko­munikasi dengan Kemlu pada saat penyampain surat belasung­kawa dari dari Presiden Putin ke Presiden SBY. Karena selain bi­cara melalui telepon juga ada surat belasungkawa disampaikan.


Apa ada kemungkinan Presi­den Rusia datang ke Indonesia da­lam waktu dekat ini?

Waduh, saya tidak tahu. Pre­siden Rusia kan baru awal bulan ini dilantik. Yang pasti Presiden akan menghadiri KTT APEC,  September di Rusia. Dalam KTT nanti juga telah direncanakan akan ada pertemuan terpisah dengan Presiden Putin.


Apa ada kemungkinan Presi­den Rusia datang ke Indonesia da­lam waktu dekat ini?

Waduh, saya tidak tahu. Pre­siden Rusia kan baru awal bulan ini dilantik. Yang pasti Presiden akan menghadiri KTT APEC,  September di Rusia. Dalam KTT nanti juga telah direncanakan akan ada pertemuan terpisah dengan Presiden Putin.


O ya, apa pemerintah memi­liki rencana untuk melakukan pem­belian pesawat Sukhoi Su­perjet 100?

Saya tidak mendalami masalah itu. Kita menggunakan pesawat Sukhoi untuk TNI Angkatan Udara. Tapi di luar itu, saya tidak tahu. Itu kan lebih pada pesawat komersil. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya