Berita

iberamsjah/ist

Guru Besar UI: Maafkan Marzuki Alie yang Tidak Pintar

SELASA, 08 MEI 2012 | 17:44 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

RMOL. Meski Ketua DPR, Marzuki Alie, sudah membantah berita yang mengatakan dirinya menghina alumni UI dan UGM karena mengaitkan mereka dengan koruptor, tapi kecaman terus mengalir.

"Kalau Pak Marzuki yang ngomong, ya bisa kita maafkan dan mengerti, karena kualitas Marzuki hanya segitu-gitu aja, orang yang tidak terlalu pintar kita maafkan," ujar Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, usai diskusi di Rumah Perubahan 2.0, Komplek Duta Merlin, Jakarta, Selasa (8/5).

"Kecuali kalau yang ngomong orang-orang intelek seperti Din Syamsudin, Buya Syafii Maarif, kita tidak bisa maafkan mereka, harus dihukum," jelas dia.


Marzuki bisa jadi ketua DPR meski tidak pintar, masih kata Iberamsjah, hanya karena partainya berkuasa. "Memang orang Demokrat ada yang pintar?" ungkapnya sambil tertawa.

Menurutnya, perkataan Marzuki Alie tidak perlu diperpanjang atau digugat karena alur logika Marzuki berbeda dengan orang lain.

"Alurnya tidak mengambil data empiris dulu, generalisasi kemudian menarik kesimpulan, tapi dia langsung nyerocos duluan saja," tutup Iberamsjah.

Ketua DPR Marzuki Alie sudah meluruskan pernyataannya yang menuduh alumni UI dan UGM banyak menjadi koruptor. Menurut Marzuki, pernyataannya telah dipotong sehingga berbunyi tendensius dan seolah memojokkan UI dan UGM.

Dijelaskan Marzuki, dalam acara 'Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di kampus UI, Depok, kemarin siang, dirinya menyatakan bahwa pejabat-pejabat yang korupsi adalah orang berpendidikan. Mereka berasal dari berbagai universitas terkenal di Tanah Air.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya