Sihabuddin
Sihabuddin
RMOL. Petugas Lembaga Pemasyarakatan melepas 200 napi saat gempa di Aceh. Sayangnya hingga kini 28 orang belum kembali.
“Kami dan kepolisian terus mengejar napi tersebut. Mereka sudah masuk buronan,†kata Dirjen Lembaga Pemasyarakatan (Dirjen Pas), Sihabuddin, kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (5/5).
Menurut Sihabuddin, pihakÂnya tidak menetapkan batas waktu penÂcarian. Pokoknya, seÂbelum kemÂbali, terus dilakukan penÂcarian.
“Kami berupaya secara maksiÂmal untuk menangkap para napi tersebut,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa 28 napi sudah termasuk buronan?
Tahapnya sudah dalam penÂcarian. Sudah dalam target opeÂrasi penangkapan.
Kita tidak lagi memberi waktu. Bukan lagi menyerahkan diri, karena himbauan itu sudah habis.
Berapa lama tahap himÂbauÂan agar menyerahkan diri?
Waktu itu kan samÂpai seÂminggu kita masih mengÂÂimbau untuk kembali lewat keÂluarÂgaÂnya. SekaÂrang sudah masuk target peÂnangÂkapan.
Kenapa sih saat itu dileÂpas?
Saat gemÂpa itu semua paÂnik, khawatir tsunami. Makanya peÂgawai dan napi bareng-bareng keÂluar lapas.
Mereka bersama-sama mencari tempat lebih tinggi.
Tapi ketika pengumuman tidak terjadi tsunami, masyaraÂkat dan pegawai lapas serta napi segera dihimbau untuk turun kembali. Ternyata beberapa dari mereka tidak kembali.
Kenapa pegawai lapas tidak bisa menangkap mereka langÂsung pada saat itu?
Saat itu terjadi sudah malam. BeÂgitu turun suasana sudah geÂlap. Apalagi pegawai lapas haÂnya sekitar empat orang. SeÂdangÂkan napi lebih 200 orang. Tidak mungÂÂkin mereka bisa meÂlakukan itu. Kita hanya menganÂdalkan kesadaÂran napi, untuk kembali ke lapas.
Petugas lapas yang melepasÂkan napi atau atas desakan napi?
Petugas yang membuka pintu. Sebab, lokasi rutan di bibir pantai. Pintu mulai dibuka saat pegawai melihat masyarakat seÂkelilingnya berbondong-bonÂdong ke tempat tinggi.
Kalau tidak dilepaskan takut ada masalah, kalau nanti terjadi tsunami. Ini demi kemanusiaan. Jangan sampai pengalaman tsuÂnami 2004 terulang.
Apa ada target waktu untuk menangkap 28 napi itu?
Kita tidak bisa menargetkan, karena kalau sudah di luar kan suÂsah, karena orang kan mau kebeÂbasan. tinggal kesadaran mereka dan pihak keluarganya saja.
Kami juga bersama polisi berupaya keras agar mereka bisa ditangkap.
Kalau nanti ditangkap, apa huÂÂkumannya ditambah?
Belum ada aturannya yang jelas. Masa pelarian itu tidak akan dihitung dalam masa menjalani huÂkuman pidananya. Kecuali kalau di luar dia melakukan piÂdana lagi.
Apa ada napi yang masih buÂron melakukan tindak kejahaÂtan?
Tidak tahu. Belum ada laporan dari polisi apakah ada di antara mereka melakukan tindak kejaÂhatan.
Apakah tidak ada laporan dari masyarakat?
Masyarakat juga belum ada yang mengadu, kepolisian juga belum ada catatan terbaru.
Apakah pencarian buronan terÂsebut dilakukan hanya di Aceh saja?
Itu saya tidak tahu. Pihak keÂpolisian dan Kakanwil KemenÂkumÂham Aceh yang tahu soal itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47