RMOL. Ikut pemilihan kepala daerah (pilkada) butuh modal besar. Aset pun dijual akan bisa memiliki dana kampanye.
Itu yang dilakukan Faisal Basri, bakal calon (balon) gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. Ia melego rumah pribadinya di Jalan Ciasem III Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Rumah yang berdiri di atas tanah 400 meter persegi ini sudah ditempati ekonom Universitas Indonesia dan keluarganya sejak 2002. “Kan umur saya 52 tahun. Anak saya kelas 1 SMA, 3 SMP dan 5 SD, kalau umur saya penÂdek gimana? Jadi ya itu buat taÂbuÂngan sekolah anak, sisanya ya buat dana kampanye,†kata Faisal.
Rakyat Merdeka pun mendataÂngi rumah yang kini sudah berÂalih kepemilikan itu, Sabtu lalu. Saat itu kondisinya sepi seperti rumah lainnya di lingkungan ini. MeÂnginÂtip dari celah pintu pagar, terÂlihat sepeda motor bebek yang terÂparkir di bagian teras rumah. Tak terlihat mobil yang parkir di garasi yang terletak di basement rumah.
Tak lama mobil Kijang Innova hitam berhenti persis di depan pagar rumah. Mobil itu dikemuÂdiÂkan seorang pria paruh baya. Ia lalu keluar dan menghampiri pintu gerbang setinggi tiga meter.
Pagar yang merupakan perpaÂduan besi dan papan kayu itu diÂdorong ke arah samping agar bisa terbuka lebar. Kembali ke dalam kabin, pria yang mengenakan kaos merah itu mengarahkan moÂbil ke garasi di basement.
Keluar dari mobil pria itu kemÂbali mendekati pintu gerbang. Tangannya kirinya membawa dua bungkus lampu neon ukuran keÂcil. Pria yang mengaku berÂnama Rukmana itu membenarkan bila ini bekas rumah Faisal.
“SeÂjak beberapa minggu lalu, rumah ini sudah dijual kepada orang lain. Saat ini keluarga seÂdang tidak ada di rumah,†katanya.
Rukmana adalah sopir keÂluarga Faisal yang telah bekerja selama 12 tahun. Selain bertugas antar-jemput keluarga, ia menÂdapat tambahan baru: ikut beres-beres barang di rumah.
“Rencananya keluarga akan mulai menempati rumah kontraÂkan baru yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sini,†katanya.
Barang-barang di rumah mulai dipindah rumah kontrakan sejak seminggu lalu berangsur-angsur. Kalaupun masih ada barang yang belum dipindah, tetapi sudah dibungkus. Sehingga mudah bila hendak dipindahkan.
“Hampir 70 persen barang yang ada di dalam sudah pindah ke rumah kontrakan baru. Tapi kalau keluarga hingga sekarang masih tinggal di rumah ini, kalau sudah beres semua baru pindah,†kata Rukmana.
Rukmana mempersilakan Rakyat Merdeka melihat lebih jelas kondisi rumah dari bagian deÂpan. Rumah dengan desain minimalis ini terdiri dari tiga lanÂtai yang dicat dengan perpaduan warna berbeda.
Dinding bagian atas banguÂnanÂnya dicat putih. Catnya terlihat masih mengkilat. Lima jendela yang menempel pada kayu kusen berwarna coklat, semakin meÂnamÂbah cantik bagian atas rumah.
Sementara di lantai dua, merupakan akses untuk masuk ke dalam rumah. Pintu kayu setinggi 2 meter terpasang persis di bagian tengah rumah. Untuk menuju pintu masuk, harus melewati anak tangga yang terbuat dari batu candi. Jenis batu yang sama digunakan untuk menutupi lantai teras dan carport.
“Sebenarnya rumah ini hanya dua lantai saja. Karena untuk masuk ke dalam rumah, posisinya memang sedikit meninggi dari lantai teras. Sementara bagian bawah sengaja dimanfaatkan untuk membuat garasi mobil,†jelas Rukmana.
Rumah ini, sambung dia, direÂnovasi dua tahun silam. “SeÂbeÂlumÂnya Bapak (Faisal) dan keÂluarga tinggal di Cijantung JaÂkarta Timur lalu pindah ke sini. Rumah ini masih model lama dan baru dua tahun lalu direnovasi deÂngan model yang minimalis,†jelasnya.
Benarkah rumah ini dijual seharga belasan miliar? Rukmana membenarkan. Harga rumah ini tinggi karena nilai tanah di daerah elite ini juga mahal. Kualitas dan model bangunannya juga baru.
“Sebenarnya Ibu (Safitri/istri Faisal) lebih suka tinggal di daeÂrah Ciasem ini. Tapi karena tidak ada rumah yang mau dijual, maÂkaÂnya sementara kontrak di seÂkiÂtar sini,†kata Rukmana.
Lelang Lukisan, Berharap Laku Sampai Rp 5 M
Penggalangan dana hingÂga menjual rumah yang diÂlaÂkukan Faisal Basri ternyata beÂlum mampu menutupi keÂperÂluan kampanye Pilgub DKI.
Faisal mengaku hingga kini baru terkumpul dana kamÂpaÂnye kurang dari Rp 10 miliar. SeÂmenÂtara dana untuk kamÂpanye diperkirakan mencapai Rp 20 miliar.
Masa kampanye sudah dekat. Faisal pun berharap mendapat sumbangan. “Sampai saat ini belum ada Rp 10 miliar. Tetapi, saya optimistis dana kampanye yang dibutuhkan akan tercaÂpai,†ujar Faisal.
Faisal meminta para penÂdukung dan simpatisan untuk menyumbang Rp 10 ribu untuk dana kampanye. Sesuai slogan yang diusung “Berdaya BaÂreng-barengâ€, pasangan Faisal-Biem ingin warga Jakarta turut berjuang dalam mengumpulkan dana kampanye.
Karena berjuang bersama warga, Faisal berjanji jika terÂpilih menjadi gubernur DKI tiÂdak akan terpengaruh kekuatan politik dalam melaksanakan tugas dan menjalankan keÂbiÂjakan publik.
“Kebijakan publik serta tugas yang saya jalankan benar-benar berdasarkan keinganan dan aspirasi masyarakat. Kekuatan partai politik atau tokoh politik tidak akan mampu memÂpeÂngaÂruhi saya, karena saya tidak berÂutang apa pun dengan mereka. Jadi saya mengajak kita harus membiayai perjuangan ini bersama-sama,†ujarnya.
Ekonom Universitas IndoÂnesia ini mengaku tidak malu dengan aksi galang dana yang dilakukannya. Justru dia meÂraÂsa bangga dengan cara yang kini ditempuh.
“Langkah ini menonjolkan image mandiri. Memberikan nilai bahwa ini perjuangan maÂÂsyarakat Jakarta bersama, buÂÂkan perjuangan Faisal Basri,†tegasnya.
Selain menggalang dana, lanjut Faisal, dirinya berenÂcana dalam waktu dekat akan meÂlelang karya seni lukisan. Dia menargetkan bisa memÂperoleh dana Rp 5 miliar dari kegiatan ini.
“Rencananya kami mau lelang karya seni itu bulan Mei ini. Tapi pelukisnya lagi dijaÂjaki, ada dari Bandung, Jakarta dan Yogyakarta,†terangnya.
Cara lain yang ditempuh tim Faisal dan pasangannya, Biem Benyamin adalah pengÂgaÂlaÂngan dana secara online lewat situs doku.com. Cara ini diÂangÂgap lebih mudah mendapatkan simpatisan sekaligus memÂbeÂriÂkan sumbangan.
Tak hanya itu, Faisal juga akan mendatangi alumni FakulÂtas Ekonomi UI untuk memperÂkuat penggalangan dana. Ia menghitung rata-rata donasi meÂlalui cara ini bisa meÂngumÂpuÂlkan dana Rp 15 juta per orang.
Selain secara aktif meÂngumÂpulkan dana, Faisal juga meÂnyampaikan bahwa ada juga pihak yang memberikan donasi kepada timnya, termasuk dari kalangan bisnis.
Ia mengatakan, sejumlah pengusaha telah memberikan dukungan keuangan kepadanya walaupun sampai sekarang tidak ada yang mengataskan nama perusahaan. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44