Berita

ilustrasi

PILKADA DKI JAKARTA

Warga Muhammadiyah Tak Boleh Pro Status Quo

MINGGU, 06 MEI 2012 | 08:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Warga Muhammadiyah diharapkan tidak salah pilih dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 11 Juli mendatang. Dalam menentukan pasangan mana yang akan dipilih, warga parsyarikatan harus mengacu dan sejalan dengan visi pembaruan dan progresivitas Muhammadiyah.

Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Abdul Rohim Ghazali, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Minggu, 6/5).

Terkait hal itu, sebut Rohim, warga Muhammadiyah tidak boleh pro status quo, tapi selalu menginginkan yang lebih baik. Sebagai gerakan keagamaan, warga Muhammadiyah juga harus memilih pemimpin yang religus.

"Sebagai gerakan sosial dan pendidikan, (warga Muhammadiyah) harus memilih pemimpin yang mampu mendorong segenap warganya untuk terus belajar. Dan sebagai gerakan amar ma'ruf nahi munkar, harus memilih pemimpin yang jauh dari dugaan korupsi," jelas intelektual muda Muhammadiyah ini.

Namun, peneliti The Indonesia Institute ini tak mau menjawab saat ditanya pasangan mana yang memenuhi empat kriteria di atas.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebelumnya mengungkapkan, bahwa organisasi yang ia pimpin itu tidak terlibat dalam dukung-mendukung pasangan calon tertentu dalam pilgub Jakarta. Karena Muhammadiyah bukan organisasi politik yang beroreantasi kekuasaan.

Hal ini diamini Ketua Muhammadiyah Jakarta, Agus Suradika. Agus juga menegaskan, pihaknya menyerahkan kepada warga Muhammadiyah untuk menentukan siapa pilihannya. Meski dia mengaku secara pribadi akan mendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Dia juga tidak menampik, sebagian besar warga Muhammadiyah juga mempunyai pilihan yang sama dengan dia. Warga Muhammadiyah yang mendukung pasangan calon incumbent itu tergabung dalam Forum Matahari Jakarta.

"Saya pun tidak masuk ke tim itu. Karena saya faham, saya PNS. Itu yang pertama. Kedua ketua (PWM) itu harus berdiri di atas semua pihak," beber Agus yang juga Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya