Berita

sri mulyani indrawati

Menanti Capres Demokrat Keluar dari Persembunyiannya di Amerika Serikat

JUMAT, 04 MEI 2012 | 13:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Siapa  capres Partai Demokrat untuk 2014 tetap menjadi isu hangat karena hingga kini partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu tetap menggantung kepastian.

Terakhir, nama mantan Wapres Jusuf Kalla dipolemikkan di kalangan petinggi Demokrat sendiri. Tapi, mengingat adu popularitas yang kental kala SBY-JK memimpin kabinet 2004-2009, hingga lelucon seputar "matahari kembar" sampai "JK The Real President' pun lahir, pencalonan JK dari Demokrat untuk 2014 dianggap hal mustahil.

Politisi senior Zaenal Maarif membagi analisa soal siapa calon kuat kandidat presiden dari Demokrat yang direstui SBY. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), sebut Zaenal, adalah Capres Demokrat yang sedang "disembunyikan" di Amerika Serikat.


"Penetapan Wapres 2009 awalnya bukan pilihan SBY. Karena ada beberapa kejadian yang kurang mengenakkan, tidak rapi dalam persoalan keuangan, gagal-lah Sri (Sri Mulyani) menjadi Wapres," ungkap mantan pimpinan DPR ini kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (4/5).

Lanjut dia, figur Sri Mulyani Indrawati yang tersangkut mega-skandal Bank Century akhirnya "dititipkan" ke Bank Dunia yang berkantor di Washington DC untuk misi "penyelamatan". Namun oleh pihak Istana dan beberapa komponen yang berpengaruh, managing director Bank Dunia itu tetap menjadi aktor utama untuk dicapreskan pada 2014. Selain itu, tentu saja figur besan SBY sendiri, Hatta Rajasa, yang diduga kuat bakal disandingkan dengan SMI.

Zaenal mengungkapkan lagi, untuk pemenuhan syarat formalnya, dengan segala upaya Partai SRI (Serikat Rakyat Indonesia) tetap berjuang ikut Pemilu 2014. Terbaca jelas bahwa partai pengusung utama SMI adalah Demokrat, PAN dan SRI.

"Akhir 2012, Sri Mulyani akan mulai beraktivitas di Indonesia, diharapkan langkahnya menjadi daya tarik dalam Pilpres 2014 dan meskipun SBY tidak lagi menjadi Presiden tapi semua masih dalam kendali SBY," tandasnya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya