Berita

fauzi bowo

Ini Alasan Elektabilitas Fauzi Bowo Jeblok

JUMAT, 04 MEI 2012 | 10:30 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Elektabilitas Fauzi Bowo yang hanya 36,65 persen merupakan hal yang wajar. Karena memang, saat ini banyak calon yang bertarung pada pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

"Publik punya banyak alternatif untuk memilih. Jadi publik kan bisa merasakan nih, sekarang Jakarta macet, sementara yang lain punya tawaran. Jadi publik menimbang-nimbang kira-kira mana yang bisa mengganti Fauzi Bowo. Makanya sangat sulit dia angkanya di atas 40 persen," jelasnya.

Median menggelar survei pada 22 April hingga 28 April 2012 menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.500 responden yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.

Hasilnya, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi 36,65 persen; Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini 18,47 persen; Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama 17,9 persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 4,05 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 3,59 persen, dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria 1,39 persen.

Alasan kedua, kenapa elektabilitas Fauzi Bowo hanya sebesar itu, karena dia tidak mempunyai prestasi yang gemilang. "Prestasinya tidak spektakuler, biasa-biasa saja," jelas mantan Presiden Mahasiswa Universitas Indonesia ini.

Berbeda dengan Median, beberapa lembaga survei lainnya, masih menempatkan elektabilitas Fauzi Bowo di atas 40 persen. Misalnya, Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan elektabilitas Fauzi Bowo 49,1 persen,  Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) 47,2 persen; Cyrus Network  42,4 persen. Sementara hasil survei Political Research Institute for Democracy (Pride) Indonesia, eleketabilitas Fauzi Bowo hanya 30 persen. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya