Humphrey Djemat
Humphrey Djemat
RMOL.Satgas WNI/TKI terus menorehkan prestasi. Setelah berhasil membebaskan 49 orang yang terancam hukuman mati di berbagai negara, kini hampir sukses menyelamatkan Tuti Tursilawati.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka (Jawa Barat) itu akan dihukum pancung di Arab Saudi dalam waktu dekat ini. Sebab, sudah divonis membunuh majikannya, Suud Mulhaq Al-Qtaibi, 11 Mei 2010 di kota Thaif.
Tapi berkat kerja keras Satuan Tugas Warga Negara Indonesia/Tenaga Kerja Indonesia (Satgas WNI/TKI) akhirnya Tuti diÂsidangkan kembali.
“Ada perkembangan terhadap kasus Tuti Tursilawati. RencanaÂnya dalam waktu dekat ini dihuÂkum pancung. Tapi ternyata 29 April lalu Tuti disidang ulang di Pengadilan tingkat pertama di kota Thaif menyangkal semua tuduhan Jaksa mengenai pemÂbunuhan berencana yang dilakuÂkannya,’’ kata Juru Bicara WNI/TKI, Humphrey Djemat, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Ketua Umum AsoÂsiasi Advokat Indonesia (AAI) itu, disidangkannya kemÂbali kaÂsus ini tentu tidak terlepas surat PreÂsiden SBY kepada Raja Arab Saudi. Padahal Tuti TurÂsilaÂwati suÂdah divonis hukuman mati di pengadilan tingkat perÂtama samÂpai Mahkamah Ulya (MahkaÂmah Agung Arab Saudi).
Berikut kutipan selengkapnya:
Bagaimana bisa terjadi siÂdang ulang di tingkat perÂtama, buÂkankah kasus ini sudah diÂvonis tingkat kasasi?
Saya kira ini mengindikasikan bahwa Raja Arab Saudi sangat memperhatikan Surat Presiden SBY dan usaha-usaha pembelaan yang telah dilakukan secara makÂsimal selama ini.
Apa isi surat SBY itu?
Mengingat keadaan yang sudah sangat mengkhawatirkan karena Tuti mau dipancung, PreÂsiden Republik Indonesia meÂnyamÂpaikan Surat Permohonan agar hukuman pancung terhadap Tuti Tursilawati dapat ditunda dan dimohonkan bantuan Raja untuk mendapatkan pemaafan.
Kapan surat itu disampaikan ke Raja Arab Saudi?
Surat tersebut ditandatangani Presiden SBY tengah malam l 6 Oktober 2011.
Setelah surat tersebut disamÂpaiÂkan kepada Raja Arab Saudi, Kementerian Dalam Negeri meÂnyampaikan surat kepada GuberÂnur Mekkah untuk dilakukan upaya pemaafan terlebih dahulu dari pihak keluarga korban untuk Tuti Tursilawati.
Bagaimana dengan peran BJ Habibie?
Saya kira ini juga ada pengaÂruhÂnya. Sebelumnya telah dilaÂkuÂÂkan pendekatan untuk memÂbeÂÂbasÂkan Tuti dari hukuman panÂÂcung dengan adaÂnya perteÂmuan bekas Presiden BJ Habibie deÂngan Prince Al WaÂleed bin Talal Al Saud di Riyadh, akhir tahun lalu.
Apa isi pertemuan itu?
Dalam pertemuan tersebut Prince Waleed memberikan janji akan membantu pemaafan bagi Tuti. Meski ketika itu keluarga korban belum memberikan peÂmaafan.
Apa lagi yang sudah dilakuÂkan Satgas untuk membebasÂkan Tuti?
Satgas dan perwakilan di Arab Saudi telah melakukan pendekaÂtan dan pertemuan secara langÂsung dengan ahli waris dari korban Suud Mulhaq Al Qtaibi yang diwakili oleh Munif Suud Al Qtaibi yang merupakan anak dari Korban.
Dalam sidang ulang itu, apa saja yang disampaikan Tuti TurÂsilawati?
Tuti disidang ulang di PengaÂdilan di tingkat pertama di kota Thaif menyangkal semua tuduÂhan jaksa mengenai pembunuhan berencana yang dilakukannya.
Tuti menyangkal bahwa kayu yang dipergunakan untuk memÂbunuh sudah dipersiapkan. KataÂnya kayu itu sudah lama ada di dapur. Tuti juga menyangkal teÂlah memakai baju laki-laki Arab sewaktu membunuh majikannya, Suud Mulhaq Al-Qtaibi.
Menurut Tuti baju itu diseÂlaÂyangÂkan di pundaknya karena mau dicucinya. Apa itu saja?
Tidak. Tuti juga menyangkal meÂmakai kaos tangan untuk mengÂhilangkan jejak. Menurut Tuti, dia memakai kaos tangan karena kebiasaannya pada muÂsim dingin.
Kapan sidang berikutnya?
Sidang selanjutnya akan diÂlaÂkuÂkan dalam 2 minggu menÂdaÂÂtang untuk mendengarÂkan sangÂgaÂhan dari keluarga almarhum terÂkait tuduhan sekÂsual yang diÂlakukan Almarhum terhadap Tuti.
Apa yang dipersiapkan peÂngaÂcara Tuti di sana?
Di dalam persidangan nanti Pengacara TKI Tuti di Arab Saudi, Abdurrahim Al Hindi akan menyiapkan penolakan terhadap hukuman Qishas yang dijatuhkan terhadap Tuti dan alasan-alasan kuat lainnya.
Tampaknya Satgas berhasil, apa strateginya?
Satgas TKI selama ini melaÂkuÂkan pendekatan dan upaya perÂsuasif agar lebih mendapatkan haÂsil positif. Itulah yang memÂbuat puluhan WNI/TKI bebas dari hukuman mati, baik di Malaysia, Arab Saudi, dan China.
Apa Anda yakin bisa memÂbeÂbaskan banyak TKI yang teranÂcam hukuman mati?
Ya, yakinlah. Akan banyak lagi yang bebas dalam waktu dekat ini. Apalagi kita telah mempunyai pengacara tetap di negara-negara tersebut. Sistem perlindungan hukum telah mulai diterapkan secara dini di negara-negara yang banyak masalah WNI/TKI. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47