Berita

Abraham Samad/ist

KPK Dituding Mau Menjebak Angelina Sondakh

RABU, 02 MEI 2012 | 10:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi dinilai kesulitan menemukan keterlibatan anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh dalam kasus suap Wisma Atlet. Karena itu, lembaga superbody tersebut mencoba untuk menjebak Angie dengan menawarkan bersedia menjadi justice collaborator.

"Itu artinya, justru saya melihat KPK ini sedang membuat perangkap untuk Angie. Karena KPK kesulitan membuktikan Angie terlibat, lalu ditawari justice collaborator," jelas Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 2/5).

Dia menjelaskan, syarat untuk menjadi justice collaborator adalah seseorang harus mengakui dulu bahwa dia terlibat dalam sebuah kasus lalu bersama penegak hukum bekerja sama membongkar kasus tersebut.

"Dalam kasus Angie, sampai dengan persidangan terakhir di (Pengadilan Tipikor dengan terdakwa) Nasaruddin, kesaksian dia itu menolak semua yang dituduhkan. Angie tetap masih meyakini tidak seperti yang dituduhkan. Tugas KPK-lah membuktikan itu dulu," tegas Gede.

Dia membandingkan, posisi Angie berbeda dengan Agus Condro Prayitno. Agus memang mengakui menerima cek pelawat terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S. Goeltom pada 2004 lalu. "Kalau posisi Agus Condro, dia memang mengakui sebagai pelaku," demikian Gede.

Makanya, dia mengimbau KPK fokus saja dulu membuktikan keyakinannya bahwa menetapkan Angie tersangka lalu menahannya itu punya bukti yang kuat.

"Gunakan saja semua itu dan jangan membuat paradigma penegakan hukum transaksional atau penegakan hukum iming-iming yang justru berbahaya bagi keadilan dan kepastian hukum," ungkapnya.

"Menawarkan justice collaborator seakan KPK sedang menunjukkan dirinya tidak mampu mengungkapkan kasus itu meski sudah diberikan kewenangan yang super power dan anggaran yang super gede serta peralatan super canggih," katanya lagi. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya