Berita

Tugas Pertama Jusuf Kalla Sebagai Ketua Masjid Harus Bereskan Boediono

SELASA, 01 MEI 2012 | 11:07 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia yang baru, M. Jusuf Kalla, diminta mengabaikan usulan Wakil Presiden Boediono terkait usulan pembahasan pengaturan azan di masjid-masjid.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 1/5) menanggapi usul Boediono yang disampaikan pada saat pembukaan Muktamar Dewan Masjid Indonesia dan kemudian menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, Saleh mengharapkan, Jusuf Kalla bisa menetralisir hal tersebut agar jangan sampai masyarakat menginterpretasikan sendiri pernyataan Boediono tersebut. Perlu ada pernyataan yang menyejukkan dari Jusuf Kalla agar para pengurus masjid yang berada di bawah naungan DMI merasa tenang.

"Saya kira JK sangat mengerti bagaimana suasana kebatinan umat Islam. Saran dan imbauan Boediono tersebut harus diluruskan. JK perlu menyampaikan kebenaran walaupun itu terasa pahit," harap Saleh.

Sebagai nakhoda baru Dewan Masjid Indonesia, menurut Saleh, tugas pertama JK adalah menetralisir masalah ini. Masjid-masjid yang dibangun pemerintah sekali pun tidak pantas diatur azannya, apalagi masjid-masjid yang mayoritas dibangun secara swadaya oleh umat Islam. Ini tentu merupakan preseden buruk bagi pemerintah di tengah-tengah isu-isu lain yang belum bisa dituntaskan hingga saat ini.

Kepada pers kemarin, Jubir Wapres, Yopie Hidayat, menolak berkomentar terkait imbauan Boediono itu. Dia beralasan, pernyataan RI 2 tersebut dipolitisasi pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai atasannya tersebut.

Karena itu, Yopie juga meminta agar hal tersebut tidak dipolitisir. "Tolong pernyataan tersebut jangan dipolitisir. Dilihat lagi konteks pernyataan tersebut. Boediono hanya memberi  usul agar dimusyawarahkan," ungkap Yopie. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya