Berita

Soimah Pancawati

Blitz

Soimah Pancawati, Maki Warga AS Pake Bahasa Jawa

SELASA, 01 MEI 2012 | 09:02 WIB

RMOL. Pesinden gaul ini girang banget saat berkunjung ke New York, Amerika Serikat bersama Jogja Hip Hop Foundation (JHF) tahun lalu. Pasalnya ia bebas usil pakai aksen Jawa yang tidak bisa dimengerti warga di sana.“Kebetulan aku waktu itu ikut ke New York, tapi yang namannya hip hop bisa keluar negeri pasti bangga lah. Di sana (Amerika) aku jadi orang terbebas di dunia. Jadi kalau mau beli apa atau kalau lagi jalan pokoknya semua orang aku maki-maki pakai bahasa Jawa,” kelakarnya saat ditemui, akhir pekan lalu.

“Tapi nggak senengnya, di sana nggak ada sambal, krupuk. Makannya cuma keju sama roti,” lanjut dia dengan logat kental Jawa-nya.

Mempromosikan kesenian dan kebudayaan tradisional butuh peran serta dan kebera­nian generasi muda untuk mau terlibat. Karena itu, Soimah mengajak anak muda untuk mau melestarikan kesenian warisan nenek moyang sendiri.

“Generasi muda harus mau dan pede terlibat dalam kese­nian daerahnya masing-masing. Jangan takut dibilang ndeso, justru dengan aktif di dunia kese­nian tradisional terbuka ja­lan berkarier di dunia hi­buran,” tuturnya.

Karena kecintaannya terha­dap seni tradisional itu lah akhir­nya karier wanita asal Pati Jawa Tengah ini melejit.  “Pijakan seni tradisi begitu kuat dalam diriku saat menjadi sinden. Itu yang membuat aku berani berkarier di dunia hiburan,” ucap Soimah.

Ibu dua anak ini pun meng­ungkapkan, sejauh ini sudah menerima berjubel tawaran dari label rekaman untuk mem­buat album solo. Sayangnya, Soimah belum bisa menerima­nya karena kesulitan atur waktu.

“Kalau ada waktu bisa bikin album, aku pasti menerima­nya,” harapnya.

Ia tidak alergi menyanyikan genre musik apa pun yang pernah ada di dunia. Ia mengaku bisa menyanyikan lagu apa saja. “Aku ke mana saja suka. Dari pop, dangdut, rock, hip hop, aku bisa semuanya. Tapi belum tahu,” ucapnya ngakak.

Seandainya pembuatan albumnya dapat direalisasikan, Soimah pengen lagu-lagunya nanti punya unsur tradisi Jawa. “Untuk Jawa itu pasti. Mau nge-rap, nge-rock, Jawa-nya harus ada. Pokoknya ada unsur Jawa-nya,” pungkasnya.   [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya