Berita

ilustrasi

TB Hasanuddin: Mengapa Mesti Beli Kapal Perang yang Terbukti Cacat?

SENIN, 30 APRIL 2012 | 12:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Rencana TNI AL membeli tiga buah kapal Light Fregat seharga 301 juta Euro, yang pernah dipesan Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darusalam, patut dipertanyakan.  

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, jenis kapal Multi Role Light Fregat yang akan dibeli tersebut merupakan produk Inggris yang dipesan Kesultanan Brunei tujuh tahun yang lalu.

Kapal  tersebut sudah jadi, tapi kemudian Brunei membatalkannya karena spesifikasi teknisnya tidak sesuai permintaan Angkatan Laut Kesultanan Brunei. Kabar yang beredar juga menyebutkan ada penggelembungan anggaran dalam pengadaan kapal itu.
Namun saat itu ada perlawanan dari produsen kapal yang berdomisili di Inggris.

Namun saat itu ada perlawanan dari produsen kapal yang berdomisili di Inggris.

"Setelah lewat abritase internasional Brunei kalah dan Brunei tetap harus membayarnya, dan kapal  tersebut dibarter atau diserahkan ke galangan Lursen Jerman untuk dijual," terang dia kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 30/4).

Selanjutnya, Kesultanan Brunei membeli jenis kapal ocean patrol vesel (OPV) atau kapal patroli samudera.

Pertanyaannya, mengapa kapal yang tak memenuhi standar spektek-nya alias gagal, harus dibeli TNI AL?  

"Jangan-jangan ketika sudah dibeli malah tak bisa dipakai. Ketiga kapal perang itu harganya memang relatif murah," ucapnya.

Karena itulah, ditegaskan Hasanuddin, Komisi I akan meminta tim ahli untuk menganalisa ketiga kapal tersebut agar setelah dibeli mampu memberikan perkuatan optimal pada sistim persenjataan TNI AL.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya