peta papua
peta papua
Lembaga ini dibentuk atas kerja sama lembaga kajian Sabang Merauke Circle, PT Freeport Indonesia dan FISIP UI.
"Pusat Kajian Papua ini menjadi jembatan budaya dan akademik untuk memajukan masyarakat Papua," kata Direktur Eksekutif Papua Center Fisip UI Prof. Bambang Shergi Laksmono pada acara tersebut.
Hadir juga pada acara itu antara Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto, Rektor UI Prof Gumilar Rosliwa Somantri, Penjabat Rektor Universitas Cenderawasih Papua Drs Festus Simbiak, MPd, dan Ketua Dewan Direksi Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan. Peresmian Papua Center itu dilakukan oleh Rektor UI.
Bambang yang juga Dekan FISIP UI itu menambahkan, proses pembentukan Papua Center FISIP UI ini sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. "Masa inkubasinya sudah cukup lama hingga peresmian saat ini," katanya.
Pembentukan Papua Center, katanya lagi, juga tak terlepas dari kerja sama yang sangat baik antara UI dan Uncen selama ini termasuk berbagai upaya yang telah dilakukan antropolog yang juga Guru Besar UI Prof Koentjaraningrat.
"Bahkan sebelum acara ini juga telah berlangsung peresmian Imapa, Ikatan Mahasiswa Papua UI. Kami ingin mahasiswa Papua menjadikan UI sebagai rumah mereka juga dan berharap ke depan akan lebih banyak lagi mahasiswa asal Papua yang kuliah di UI," kata Bambang menambahkan.
Ke depan, lewat Papua Center FISIP UI, akan dilakukan pengenalan budaya Papua, pendidikan dan penelitian seperti pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, peningkatan kapasitas pendidikan, publikasi ilmiah, seminar, simposium, penelitian etnografi dan terapan, serta dokumentasi dan informasi.
Festus menambahkan dokumentasi hasil penelitian dan kajian dari Papua Center jangan sampai hanya disimpan. "Harus bisa dipakai sebagai kebijakan dalam memajukan masyarakat Papua, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan saudara-saudara dari provinsi lain," kata Festus.
Ia mengaku jauh-jauh datang dari Papua ke kampus UI di Depok untuk mendukung peresmian Papua center itu.
Sementara itu, Syahganda menambahkan Papua Center harus bisa melakukan berbagai kajian yang menyeluruh bagi masyarakat Papua termasuk mengatasi akar persoalan mengapa sebagian orang di Papua ingin merdeka. "Merdeka ingin sejahtera, merdeka dari kemiskinan, bukan merdeka ingin lepas dari Negara Kesatuan RI," katanya.
Ia berharap pemerintah tidak terlambat dalam mengatasi berbagai persoalan masyarakat Papua. [zul]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
UPDATE
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31