RMOL. Beberapa hari terakhir pesawat tempur dari berbagai jenis meliuk-liuk di atas langit Jakarta. Deru yang keluar dari mesin jet mengejutkan warga ibu kota. Ada apa gerangan?
Pesawat canggih seperti Sukhoi Su-27, Sukhoi Su-30 dan F-16 itu sedang berlatih atraksi udara untuk acara HUT TNI AU tanggal 9 April mendatang. Yuk kita intip bagaimana latihannya.
Cuaca di atas Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Selasa pagi terlihat cerah. PesaÂwat tempur Sukhoi Su-30, F-16 dan sebuah pesawat surveillance Boeing 737-200 beriringan meÂnuju landasan pacu.
Setelah tiba di landasan pacu, satu per satu take-off. Suara yang keluar dari mesin jet terdengar mengÂgelegar ketika pesawat leÂpas landas. Dalam hitungan meÂnit, ketiga pesawat sudah meÂlaÂyang di udara.
Begitu mengudara, pesawat-pesawat itu melakukan sejumlah maÂnuver. Salah satunya terbang linÂtas. Atraksi udara dan suara yang dikeluarkan pesawat tempur canggih itu menarik perhatian warÂga yang tinggal di sekitar kaÂwasan Halim.
Satu jam membelah langit ibu kota, ketiga pesawat turun ke lanÂdasan pacu. Satu per satu menuju apron yang berada di terminal seÂlatan Bandara Halim. “AlÂhamÂduÂlillah latihan hari ini berjalan lanÂcar,†kata David Ali Hamzah, piÂlot pesawat Sukhoi Su-30.
Menurut pria berpangkat mayor penerbang ini, untuk bisa melakukan atraksi udara harus didukung beberapa aspek. Mulai dari kondisi fisik pilot yang fit, kondisi pesawat prima dan planÂning penerbangan yang baik.
“Kalau salah satunya ada yang kurang, maka demo udara tidak berlangsung dengan baik,†kata David.
Untuk menjaga tubuh tetap fit, pilot pesawat tempur disarankan melakukan fitness. Untuk menÂcegah otot tangan kejang saat maÂnuver udara, pilot mengangkat barbel sebelum barbel.
Sebab, bila otot tangan sampai kejang bukan hanya bisa merusak atraksi tapi juga membahayakan penerbangan. Dua jam setelah terÂbang, pilot kembali disarankan melakukan fitness untuk mereÂdaÂkan ketegangan otot.
Untuk bisa menjadi penerbang tempur handal yang bisa meÂlaÂkukan berbagai manuver udara, menurut David, harus berlatih sungguh-sungguh. Pola makan juga diatur.
Setiap tahun pilot menjalani peÂmeriksaan kesehatan. “Kalau haÂsil tes kesehatannya baik akan diÂperbolehkan untuk terbang. Bila buruk, tidak mendapat izin terÂbang dan harus diperbaiki apa saja kekurangannya,†katanya.
Pria bertubuh kekar yang berÂasal dari Skuadron II yang berÂmarÂkas di Makassar ini mengataÂkan untuk latihan atraksi udara ini dia terbang 2 jam 15 menit dari MaÂkassar ke Halim. “Dengan keÂcepatan rata-rata 800 kilometer perjam,†katanya.
Sejak hari Minggu (1/4), David telah berada di Halim untuk berÂlatih. “Setiap hari kami latihan deÂmo udara. Dan gladi bersih SabÂtu besok,†katanya.
Atraksi udara yang dilakukan pesawat tempur menjadi bagian dari acara HUT TNI yang digelar di Halim. Menurut David, setiap hari dia melakukan latihan deÂngan pesawat Sukhoi selama 1,5 jam. “Semakin sering latihan maka akan menjadi terampil,†kata pria yang mengenakan baju oranye khas pilot militer ini.
Sebelum menjadi pilot Sukhoi, David menerbangkan pesawat Hawk. Setelah menerbangkan Sukhoi dia mengetahui sejumlah kelebihan pesawat buatan Rusia ini. Mulai dari mesin hingga keÂmampuan manuver. “Semua tekÂnologi yang dimiliki Sukhoi ungÂgul segala-galanya dengan peÂsaÂwat lainnya,†katanya.
Salah satu kecanggihannya, kata pria yang sudah menerÂbangÂkan selama dua tahun ini, pesawat Sukhoi mampu terbang selama tiga jam tanpa mengisi bahan baÂkar. “Kalau pesawat lain tidak bisa lebih lama dari itu,†katanya. Dengan kemampuan terbang lebih lama, daya jelajah pesawat ini bisa lebih jauh.
David menceritakan pernah menghalau pesawat Blue Master dari arah Australia yang mÂeÂmaÂsuki wilayah udara Indonesia. “Alhamdulillah pesawat terseÂbut akhirnya keluar wilayah InÂdonesia tanpa ada insiden apaÂpun,†katanya.
Latihan atraksi udara dipusatÂkan dipusatkan di terminal selaÂtan Bandara Halim. Terminal ini terletak tak jauh dari lapangan golf Halim. Untuk menuju termiÂnal ini harus melewati dua pos peÂmeriksaan. Pemeriksaan pertama berada di perbatasan antara lokasi perumahan penduduk dengan pintu masuk bandara.
Di tempat ini dijaga dua angÂgoÂta TNI AU yang akan meÂnaÂnyaÂkan setiap orang yang ingin maÂsuk ke komplek bandara. SeÂtelah mendapatkan izin untuk maÂsuk, pengunjung diminta meÂningÂgalkan kartu pengenal.
Pos pemeriksan kedua lokasi cuÂkup jauh. Jaraknya 1,5 kiloÂmeter dari pos pertama. Di pos ini tidak ada pemeriksaan yang ketat. Cukup menunjukkan kartu pers, Rakyat Merdeka dipersilakan masuk.
Setelah melewati pos ini langÂsung terlihat terminal selatan. Di terminal yang ukurannya cukup luas ini terparkir puluhan pesawat milik TNI AU dari berbagai tipe dan ukuran.
Pesawat diparkir dengan posisi berhadap-hadapan. Terlihat enam Sukhoi Su-27 dan 30, tujuh pesaÂwat F-16, sebelas pesawat Hawk 100-200, delapan KT I Wongbee, enam pesawat Charlie, dua peÂsaÂwat Hercules dan satu helikopter Super Puma.
Khusus pesawat Sukhoi dan F-I6 bagian kokpitnya ditutupi deÂngan terpal plastik selama terÂparÂkir. Ini untuk melindungi dari seÂngatan matahari dan guyuran air hujan. Sejumlah petugas tampak sibuk melakukan pemeriksaan terhadap pesawat F-16 buatan Amerika.
Di depan apron terdapat baÂnguÂnan dua lantai. Bangunan warna putih ini dijadikan tempat para piÂlot beristirahat sebelum dan seÂsudah terbang. Didalam ruangan berukuran 15x20 meter dibangun sekat-sekat berukuran 3x4 meter yang diperuntukkan untuk pilot sesuai jenis pesawat yang diterÂbangkannya.
Di dalam ruangan terdapat kursi, meja dan white board untuk briefing sebelum melakukan peÂnerbangan.
Bentuk Formasi Panah Hati Di Udara
Peringatan HUT ke-66 TNI AU pada 9 April akan dimeÂriahkan atraksi udara yang meÂliÂbatÂkan 72 pesawat dan helikopter.
Kolonel (Pnb) Ismeth Ismaya Saleh selaku penanggung jawab atraksi udara ini mengatakan, peÂsawat yang terlibat dalam atraksi udara mulai jenis pesawat tempur sampai pesawat pengangkut.
Ismeth mengatakan atraksi udaÂra juga dimeriahkan Jupiter Aerobatic Team dan Tim Pegasus yang akan memperagakan keÂahÂlianÂnya menerbangkan heliÂkopÂter. “Demo udara dengan mengÂguÂnakan helikopter baru dilaÂkuÂkan tahun ini,†katanya.
Atraksi udara yang akan diÂpertunjukkan saat HUT TNI meÂliputi “Banner Towingâ€, terbang lintas, penerjunan “Free Fallâ€, demo operasi udara, “Dynamic Showâ€, dan “Bomb Burstâ€.
Sementara atraksi yang dÂiÂlakukan didarat meliputi parade, kemampuan Tae Kwon Do, “Free Fallâ€, terjun statik, Combat SAR, dan pembebasan sandera.
Untuk memeriahkan peÂriÂngaÂtan HUT TNI AU, kata Ismeth, pihaknya menggelar lomba foto pesawat dalam keadaan diam maupun saat terbang di udara. LomÂba ini bisa diikuti masyaÂrakat umum.
Ismeth mengatakan, tujuan diÂadaÂkan atraksi udara ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI AU profesional dan menguasai peralatan militer yang dimiliki.
Latihan ini, lanjut dia, juga berÂtuÂjuan untuk menjaga kesiapÂsiaÂgaÂan prajurit bila sewaktu-waktu ditugaskan menjalankan operasi. Di balik semua itu, menurut IsÂmeth, TNI AU bangga dengan perÂsenjataan yang telah dimiliki saat ini.
Tim Aerobatik “Jupiter†pertaÂma kali mempertunjukkan keÂmamÂpuannya saat HUT ke-65 TNI AU. Saat itu, tim dipimpin Letkol (Pnb) Ramot Sinaga meÂnampilkan 17 manuver. Antara lain manuver “Jupiter Rollâ€, yakÂni enam pesawat yang telah meÂnempati posisi masing-maÂsing, keÂmudian berputar 360 deÂrajat longitudinal secara berÂsamaan.
Usai melakukan manuver berÂputar, tim melakukan manuver anak panah atau “Arrow Headâ€, dilanjutkan manuver “Arrow Head Loopâ€. Keenam pesawat dalam manuver ini menanjak inÂdah membuat lintasan melingkar dalam bidang vertikal.
Tak kalah menariknya, maÂnuÂver “Mirror†yang dilakukan dua pesawat. Kedua pesawat akan terbang lintas beriringan dengan salah satunya berada pada posisi terbalik. Dua pesawat lainnya juga melakukan manuver “Heart†sebagai tanda rasa cinta Tanah Air.
Untuk HUT ke-66 tim akan tampil dengan enam pesawat KT-1B Wong Be atau satu tim dengan dua pesawat cadangan. Tim Aerobatik TNI AU “Jupiter†berÂbasis di Skuadron Pendidikan 102, Pangkalan Udara Adi SuÂcipto, Yogyakarta. Penerbangan
Komersial Tidak Akan Terganggu
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Azman Yunus meÂngaÂÂtaÂkan enam Sukhoi-27 dan 30 akan ikut demontrasi udara dalam upacara hari jadi TNI AU ke-66.
Dalam acara tersebut, kata Azman, pesawat-pesawat yang dimiliki TNI AU juga akan menampilkan berbagai atraksi. SeÂperti fly pass pesawat peÂnginÂtai, gabungan pesawat beÂsar dan kecil, aerobatic oleh Tim Jupiter, dan demo terjun beÂbas yang diÂperagakan 66 penerjun.
“Ada juga demo pengintaian udara dan pengisian bahan baÂkar di udara dari pesawat HerÂcules ke Sukhoi,†ujar pria berÂpangkat marsekal pertama ini. Demo pengintaian udara itu akan menggunakan satu peÂsaÂwat CN-235 MPA dan dua peÂsawat CN-212.
Pesawat lainnya yang akan tampil adalah F-5E/F Tiger (tiga unit), Hawk 100/200 (10), dan enam pesawat F-16 A/B Blok 15 Fighting Falcon, sebeÂlas pesawat C-130 Hercules dan Boeing 737-200/400 Surveillance.
Sembilan pesawat Hercules akan digunakan untuk terjun statik, satu untuk terjun bebas, dan satu tanker udara.
Tak hanya itu, akan tampil pula dua CN-235/235 MPA, dua C-212 Aviocar, delapan KT-1B Wong Bee yang akan menÂjadi Jupiter Aerobatic Team, empat helikopter NAS-332/330 Super Puma, heliÂkopÂter EC-120 Colibri, helikopter Bolkow-Blohm, dan dua CessÂna dari Akademi TNI AU.
“Manuver-manuver yang akan diperagakan semuanya manuver yang biasa dilakukan peÂsawat militer. Itu sebabnya tidak ada kalangan sipil yang bisa ikut dalam pesawat-pesaÂwat terbang itu,†kata Azman.
Ia menambahkan keseluruÂhan pesawat telah hadir di apron Terminal Selatan atau Haji di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma sejak 1 April.
Selain pesawat terbang, 2.500 personel terdiri dari dua brigade dan tujuh batalyon upaÂcara akan berparade serta defile. Azman mengatakan pengeÂraÂhan pesawat-pesawat pada hari HUT TNI AU tidak akan mengÂganggu lalu lintas penerbangan komersil dari Bandara SoeÂkarÂno-Hatta.
“Kami pakai jalur udara selatan, dan selain itu kami akan terbitkan nota untuk blok ruang udara itu selama demo sekitar dua jam,†katanya.
Saat ini TNI AU memiliki 10 unit pesawat Sukhoi buatan Russia yang dibeli tahun 2007. Awal tahun ini, Kementerian PerÂtahanan telah menanÂdaÂtaÂngani kontrak pembelian enam peÂsawat Sukhoi sehingga meÂmeÂnuhi kekuatan satu skuadron dengan 16 pesawat.
Dua dari enam pesawat itu dijadwalkan tiba tahun ini, dilanjutkan tiga di tahun 2013 dan satu di tahun 2014. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44