Berita

Rieke Diah Pitaloka

Wawancara

WAWANCARA

Rieke Diah Pitaloka: Silakan Saja Terus Teror Saya, Tapi Stop Teror Kenaikan BBM

SELASA, 03 APRIL 2012 | 08:34 WIB

RMOL. Nyali Rieke Diah Pitaloka tidak ciut meski rumahnya dilempar bangkai anjing gara-gara vokal menolak rencana kenaikan harga BBM.

“Silakan saja saya terus di­teror, tapi stop teror kenaikan harga kebutuhan pokok. Sebab, itu sangat memberatkan rakyat,’’ tegas anggota DPR,Rieke Diah Pitaloka, kepada Rakyat Mer­deka, di Jakarta.

Seperti diketahui, rumah Rieke Diah Pitaloka di Jalan Ahmad Dahlan 5, Kukusan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (25/3) malam mendapat teror dari orang tidak dikenal. Teror ter­sebut berupa pelemparan bangkai anjing yang dilakukan dua orang tidak dikenal sekitar pukul 22.30 WIB di halaman rumahnya.

Hewan itu sebelumnya di­potong-potong dan dikeluarkan ususnya. Kemudian dikantongi plastik sebelum dilempar di pe­lataran rumah Rieke. Setelah aksi melempar bangkai, kedua­nya langsung pergi mengendarai sepeda motor. Saat peristiwa terjadi, anggota Komisi IX DPR itu tidak berada di rumah.

Rieke Diah Pitaloka selanjut­nya mengaku tetap vokal mem­perjuangkan nasib rakyat.

Berikut kutipan selengkapnya;


Apa tidak khawatir dilempar lagi bangkai anjing di rumah Anda?

Dari pertama saya sudah me­ngetahui resiko menjadi politisi. Hal-hal seperti itu sudah saya antisipasi dalam hati saya. Yang penting sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Sekarang saya kembali kerja lagi.


Bagaimana keluarga Anda melihat kejadian ini?

Suami saya sangat support, juga keluarga. Saya  tenang saja.


Siapa kira-kira yang melem­par?

Saya kira ini terkait dengan vokalnya saya menolak rencana kenaikan harga BBM.


Yang dicurigai dari kelom­pok mana?

Sudahlah, saya nggak mau mi­kirin itu. Buat saya teror yang paling mengerikan adalah ke­naikan harga-harga kebutuhan. Cabe saja sudah Rp 40 ribu per kilogram. Begitu juga harga beras dan telor. Teror seperti ini harus diakhiri. Jangan sampai terulang lagi. Terlalu lama drama rencana kenaikan harga BBM ini.


Apa nyali Anda tidak ciut se­telah kejadian itu karena kha­watir bisa terjadi lebih keras lagi?

Nggak dong. Saya tetap vokal. Sebab, DPR itu kan parlemen. Parlemen itu kan parle. Parle itu kan bicara. Kalau DPR diam, dari­­­mana publik bisa tahu me­ngenai kebijakan yang kita ambil.


Apa nyali Anda tidak ciut se­telah kejadian itu karena kha­watir bisa terjadi lebih keras lagi?

Nggak dong. Saya tetap vokal. Sebab, DPR itu kan parlemen. Parlemen itu kan parle. Parle itu kan bicara. Kalau DPR diam, dari­­­mana publik bisa tahu me­ngenai kebijakan yang kita ambil.


Bagaimana keamanan ru­mah Anda, apa diperketat?

Suami saya bilang sudah nggak apa-apa soal penjagaan di rumah, itu urusannya. Saya diminta mengurusi rumah rakyat, biar saya ber­pihak pada rak­yat. Itu saya lakukan, sua­mi saya  su­dah alhamdullilah.


O ya, ke­nai­kan harga BBM di­tun­da, apa ko­­mentar Anda?

Saya su­dah bilang, harga-harga kebutu­han pokok masyarakat sudah pada naik, ini menyedih­kan. Ntar kalau BBM dinaikkan lagi, ya harga-harga kebutuhan naik lagi. Ini semua menyulitkan rakyat.

     

O ya, demo penolakan ke­nai­kan harga BBM dinilai anar­kis, tanggapan Anda?

Nggak ada  niat aktivis seperti itu. Cuma kalau terjadi di lapa­ngan seperti itu, ini adalah kon­sekuensi adanya pro dan kontra. Kalau dibilang anarkis tergan­tung dari sudut mana melihatnya. Bagi saya yang  paling brutal dan anarkis adalah pemiskinan rakyat  oleh kekuasaan.

Kalau kita mau melihat secara jujur, yang anarkis bukan hanya mahasiswa, tapi juga kepolisian. Sebab, mereka menyerang maha­siswa dan memukulinya.

Saya kira itu adalah ekspresi frustasi sosial, karena aparat yang di lapangan merasa keluarga juga terkena dampak kenaikan harga kebutuhan pokok. Mereka juga hidupnya susah. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya