Berita

ilustrasi, Kanker Payudara

Bisnis

Terapi Alternatif Belum Tentu Cocok Obati Kanker Payudara

MINGGU, 01 APRIL 2012 | 08:15 WIB

RMOL.Pengobatan alternatif seharusnya menjadi opsi kedua yang ditempuh pasien jika menderita penyakit kanker. Namun, kenyataannya justru si penderita lebih memilih menjalani terapi alternatif lebih dahulu dibanding pengobatan medis.

Padahal, tidak semua pe­ngobatan alternatif bisa cocok untuk setiap orang. Inilah yang sangat disayangkan. Mereka biasanya pergi ke pengobatan alternatif lebih dulu.

“Kalau sudah begini, ya ter­lambat. Jika pasien datang setelah tidak berhasil di pengobatan al­ternatif, baru berobat ke dokter. Kebanyakan sudah jadi parah, stadium lanjut,” kata dokter ahli onkologi RSCM/FKUI dr Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk di Jakarta, Kamis (29/3).

Kini, pengobatan alternatif se­ring menjadi pilihan pertama para penderita kanker, terutama yang sudah stadium lanjut atau ta­kut dioperasi. Ragamnya sa­ngat ba­nyak, dari minum ramu­an, pi­jat, tusuk jarum, doa, te­naga da­lam, sampai bersifat sup­ranatural.

Kalangan kedokteran pun ma­­sih bersikap sinis dan meng­ang­gap pengobatan alternatif ti­dak bisa diper­tang­gung­ja­wab­­kan ka­rena tidak didukung riset medis yang memadai. Namun, tak bisa dipungkiri ba­nyak fakta di la­pangan yang me­nunjukkan ke­berhasilan dari pengobatan al­ternatif.

Mereka mengaku lebih per­caya pada ‘orang pintar’ di­banding kita dokter yang berarti orang bodoh. “Kalau begitu, percuma dong kami menempuh pendidikan di kedok­teran,” tutur dr Sonar.

“Jangan terbalik. Penderita pe­nyakit kanker seharusnya pergi ke dokter dulu, baru kalau mau al­ter­­natif ya sah-sah saja,” lanjutnya.

Ada puluhan, bahkan ratusan teknik pengobatan alternatif. Tiap negara, tiap daerah, bahkan tiap komunitas punya teknik sendiri. Secara umum, pengobatan a­l­ter­natif dapat dibagi menjadi bebe­rapa golongan besar, ramuan tra­disional.

Pengobatan alternatif umum­nya bersifat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah dan melawan sel kanker. Tapi, ada ju­ga yang bisa membunuh sel kan­ker secara langsung atau men­cegah penyebaran kanker.

Di Indonesia, untuk pengobat­an alternatif dikenal dalam ben­tuk berbagai macam bahan mau­pun meto­de. Adapun aneka ma­cam bahan tradisional untuk pe­ngo­batan kanker,  mahkota dewa, mengkudu, buah merah, kunir putih, sambungnyawa, tapak dara, bawang putih, benalu teh, dan sebagainya.

“Namun perlu diingat, tidak se­mua bahan itu cocok untuk se­mua jenis kanker,” warning dr Sonar.

Yang lebih tak masuk akal lagi, katanya, di berbagai daerah ter­dapat berbagai teknik pe­ngo­batan supranatural yang tampak tidak masuk akal, tetapi toh banyak yang mencoba. Misalnya, men­diagnosa penyakit lewat seekor ayam, memindahkan penyakit kepada binatang, telur, kayu, buah dan banyak lagi lainnya.

“Misalnya, obat alternatif un­tuk obat kanker seperti bunga ser­da­du yang sering ditemui di ping­gir jalan, pengo­batan tersebut justru salah dan ja­uh dari kata aman. Apalagi, ke­banyakan pe­ngo­­batan alternatif belum teruji se­cara klinis,” jelasnya. [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya