ilustasi, Bulog
ilustasi, Bulog
RMOL.Pemerintah harus bisa memÂberikan jaminan bawah penyaÂluran beras untuk orang miskin (rasÂkin) tahun ini tepat sasaran. Apalagi, sebagaimana diatur daÂlam Inpres Nomor 7 tahun 2009 tentang perberasan menetapkan Perum Bulog sebagai penyedia dan pendistribusi raskin.
Anggota Komisi IV DPR HerÂmanto mengatakan, secara eksÂpliÂsit di dalam Pedoman Umum Raskin 2012 secara jelas diseÂbutÂkan, pemerintah memÂberikan subÂsidi pembelian beras yang dilakÂsanakan oleh Perum Bulog untuk disalurkan sampai titik distribusi (TD).
“Jadi jelas di sini, sebagai opeÂraÂtor Bulog tidak langsung menyaÂlurkan kepada RTS (rumah tangÂga sasaran) tetapi hanya sampai pada titik distribusi,†katanya.
Anggota Fraksi asal PKS ini menyatakan, Bulog memiliki keÂterbatasan wewenang dan tangÂgung jawab dalam penyaluÂran rasÂkin. Hal ini merupakan titik rawan terhadap penyimpangan.
“Kita minta pemerintah memÂberikan jaminan agar raskin bisa tepat sasaran. Untuk itu, mekaÂnisÂme perlu diubah, Bulog harus berÂtanggung jawab penuh untuk mendistribusikan sampai pada RTS. Kalau seperti yang sudah berÂjalan, Bulog bisa lepas taÂngan,†jelas Hermanto.
Setelah raskin sampai ke titik distribusi, selanjutnya pemeÂrintah daerah menyampaikan beÂras terÂsebut kepada RTS. Oleh karena itu, pelaksanaan program raskin sangat tergantung peran pemeÂrintah daerah seperti sosialiÂsasi, pengawasan mutu, angkuÂtan, biaÂya operasional dan lain-lain.
Untuk diketahui, sasaran rasÂkin tahun 2012 adalah 17,48 juta RTS seÂsuai dengan hasil PenÂdaÂtaan PerÂlinÂdungan Sosial tahun 2011 (PPLS-11) Badan Pusat StaÂtistik (BPS).
Berdasarkan UU No.22 Tahun 2011 tentang APBN 2012, telah ditetapkan subsidi pangan khuÂsusnya untuk raskin tahun 2012, yaitu 17,48 juta RTS dan alokasi 15 kg/RTS/bulan selama 12 bulan dengan harga tebus Rp 1.600/kg di titik distribusi.
Sebagai gambaran, penyaluran raskin sudah dimulai sejak 1998. Krisis moneter tahun 1998 meruÂpakan awal pelaksanaan raskin yang bertujuan memperÂkuat keÂtaÂhanan pangan rumah tangga terÂutama rumah tangga miskin.
Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, rakyat miskin seÂbaÂnyak 18,5 juta kepala keluarga (KK) akan mendapatkan tambaÂhan 2 bulan subsidi raskin jika harÂga BBM dinaikkan. “Akan ada penambahan subsiÂdi raskin yang akan diumumkan saat bulan RaÂmadhan tahun ini,†kata Agung.
Keluarga yang termasuk goÂloÂngan miskin itu akan mendapat 15 kg beras per bulan selama 1 tahun ditambah dua bulan peÂnamÂbahan tadi. Masyarakat yang menÂdapatÂkan subsidi tersebut haÂrus meroÂgoh kocek Rp 1.600 per kg atau jauh lebih murah diÂbanÂding harga normalnya, yaitu sekitar Rp 6.000-6500 per kg. Jadi, deÂngan adanya program ini subsidi unÂtuk raskin sekitar Rp 4.250 per kg.
Anggota Komisi IV DPR Rofi’ Munawar mengingatkan, raskin yang diberikan harus mengguÂnakan beras lokal seluruhnya.
“Bulog tidak boleh impor unÂtuk memenuhi raskin karena berÂbagai macam insentif telah baÂnyak diberikan kepada Bulog seperti HPP (harga pembelian pemerintah) yang telah dinaikÂkan,†tegas Rofi’. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58